Bertemu Petinggi UE, Menlu Retno Minta Sawit Indonesia Diperlakukan Adil

Rabu, 02 Juni 2021 - 17:19 WIB
Isu kelapa sawit menjadi salah satu hal yang diangkat Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat bertemu Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell. Foto/Kemlu RI
JAKARTA - Isu kelapa sawit menjadi salah satu hal yang diangkat dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell. Keduanya bertemu di Gedung Pancasila, Jakarta.

"Saya mendiskusikan kembali isu kelapa sawit Indonesia. Permintaan Indonesia sederhana, agar kelapa sawit Indonesia diperlakukan secara adil," kata Retno saat menggelar konferensi pers virtual pada Rabu (2/5/2021).

"Saya sampaikan keseriusan Pemerintah menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan dan terus memperkuat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)," sambungnya.



Retno menuturkan, dalam pertemuan itu juga dia dan Borrell membahas soal komitmen untuk terus mendorong nilai multilateralisme, khususnya dalam mengatasi pandemi. Di mana, keduanya sepakat, dalam situasi dunia yang penuh tantangan ini, kerja sama dan kolaborasi menjadi sangat penting artinya.

Dia dan Borell sepakat pentingnya terus mendukung akses vaksin yang adil dan merata melalui vaksin multilateral/COVAX Facility.

"Dunia memerlukan komitmen dan kepemimpinan global untuk melipatgandakan produksi vaksin; untuk menggalang dana bagi pengadaan vaksin multilateral; dan berbagi dosis. UE telah menunjukkan kepemimpinannya, dan Indonesia terus menaruh perhatian terhadappimpinanUE dalam hal ini," ujarnya.

"Sebagai salah satuCo-ChairAMC Engagement Group, saya menyampaikan apresiasi terhadap dukungan UE terhadap Covax Facility," ucap Retno.

Dalam pertemuan itu, Retno juga mendorong kerja sama Indonesia-UE dan ASEAN-UE untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan, antara lain melalui penguatan sistem kesehatan, penguatan kapasitas kesehatan dan penguatan mekanisme kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi di masa mendatang.

"Kita juga bahasmendorong kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Saya sampaikan, kerja sama ekonomi dan perdagangan yang adil, tidak diskriminatif dan terbuka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More