Pastor Katolik Usul Pemilu Online untuk Pilih Pemimpin Baru Palestina

Minggu, 30 Mei 2021 - 06:03 WIB
Kepala Organisasi Populer Dunia untuk Keadilan dan Perdamaian Yerusalem Pastor Manuel Musallam. Foto/anadolu
YERUSALEM - Kepala Organisasi Populer Dunia untuk Keadilan dan Perdamaian Yerusalem Pastor Manuel Musallam menyerukan pemilu anggota Dewan Nasional Palestina untuk menghasilkan kepemimpinan baru bagi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan memilih presiden untuk Dana Pensiun Nasional Palestina (PNF).

Musallam dalam posting Facebook juga mempromosikan gagasan proses pemungutan suara online dengan tujuan, "Melibatkan semua orang Palestina di rumah dan diaspora di luar negeri."

Dia menegaskan proyek Gaza-Jericho telah berakhir untuk memberi tempat bagi proyek Tepi Barat-Gaza setelah pertempuran Pedang Yerusalem, dengan mencatat, "Masalah Yerusalem ditunda tetapi diletakkan di meja perundingan."





Pastor Musallam melanjutkan, "Saya pikir efek Nakba pertama pada 1948 dan Nakba kedua 1993 (Oslo) telah diencerkan oleh jejak waktu sehingga kita harus beralih ke Nakba ketiga, tragedi yang mulai membayang, termasuk negara Palestina di Tepi Barat dan Gaza tanpa Yerusalem dan tanpa hak untuk kembali, karena Israel tidak akan mengembalikan Yerusalem kepada orang Arab dan tidak akan mengembalikan pengungsi ke rumah mereka hingga itu menghilang."



Dia menambahkan, "Mereka menertawakan kita karena mereka meremehkan kita. Saya khawatir otoritas (Otoritas Palestina) adalah pihak yang menertawakan kita, dan kita sangat khawatir mereka akan menerima proyek ini karena mereka telah setuju mengadopsi perjanjian Oslo dengan harapan mencapai resolusi damai untuk masalah ini."



Musallam menyimpulkan, “Mereka memberi tahu kami, orang-orang menunggu negosiasi! Orang-orang menunggu Otoritas! Tetapi saran saya untuk Anda adalah, hai orang-orang perlawanan jangan menunggu, hai orang-orang Yerusalem jangan menunggu, hai orang-orang pengungsi jangan menunggu, hai orang-orang misil jangan menunggu. Memberontak dengan amarah rakyatku untuk menjadi rakyat emansipasi.”
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More