Bos Pasukan Quds Iran: Orang-orang Israel Harus 'Kembali' ke AS dan Eropa
loading...
A
A
A
TEHERAN - Orang-orang Israel harus meninggalkan Israel dan "kembali ke rumah mereka" di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Pernyataan tegas itu diungkapkan Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Ghaani pada Sabtu.
"Kami merekomendasikan agar para Zionis kembali dan membeli lagi rumah mereka yang mereka jual di Eropa dan Amerika ketika mereka pindah ke wilayah pendudukan sebelum menjadi lebih mahal," tegas Ghaani, dikutip kantor berita semi-resmi Fars.
Pasukan Quds adalah cabang luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Ghaani menggantikan komandan militer Qassem Soleimani sebagai kepala pasukan setelah pembunuhan terbaru oleh AS pada Januari 2020.
Ghaani mengatakan kelompok pejuang Palestina Hamas bisa saja menargetkan "banyak" fasilitas infrastruktur di Israel selama konflik awal bulan ini, tetapi Hamas tidak melakukannya karena "tidak akan lama lagi orang-orang Palestina yang menggunakannya."
Dia juga mengatakan ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selama konflik semuanya dibuat secara lokal.
"Palestina harus berpikir tentang mengelola seluruh Palestina dan rezim Zionis harus berpikir untuk meninggalkan tanah ini," ungkap Ghaani.
Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata pada 21 Mei yang mengakhiri 11 hari pertempuran.
Iran yang tidak mengakui Israel adalah pendukung utama Hamas.
Pernyataan tegas itu diungkapkan Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Ghaani pada Sabtu.
"Kami merekomendasikan agar para Zionis kembali dan membeli lagi rumah mereka yang mereka jual di Eropa dan Amerika ketika mereka pindah ke wilayah pendudukan sebelum menjadi lebih mahal," tegas Ghaani, dikutip kantor berita semi-resmi Fars.
Pasukan Quds adalah cabang luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Ghaani menggantikan komandan militer Qassem Soleimani sebagai kepala pasukan setelah pembunuhan terbaru oleh AS pada Januari 2020.
Ghaani mengatakan kelompok pejuang Palestina Hamas bisa saja menargetkan "banyak" fasilitas infrastruktur di Israel selama konflik awal bulan ini, tetapi Hamas tidak melakukannya karena "tidak akan lama lagi orang-orang Palestina yang menggunakannya."
Dia juga mengatakan ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selama konflik semuanya dibuat secara lokal.
"Palestina harus berpikir tentang mengelola seluruh Palestina dan rezim Zionis harus berpikir untuk meninggalkan tanah ini," ungkap Ghaani.
Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata pada 21 Mei yang mengakhiri 11 hari pertempuran.
Iran yang tidak mengakui Israel adalah pendukung utama Hamas.
(sya)