Covid-19 Tak Terkendali, Erdogan Justru Larang Oposisi Bantu Rakyat

Senin, 20 April 2020 - 10:23 WIB
Jumlah penderita Covid-19 di Turki kini sudah melewati jumlah penderita Covid-19 di Iran dan masuk daftar 10 negara dengan kasus infeksi terbanyak. Erdogan selama ini mencitrakan diri sebagai tokoh dunia penolong negara lain, namun oleh oposisi dianggap gagal mengatasi pandemi Covid-19 di negerinya sendiri.

Jika tren jumlah kasus baru tidak berubah, Turki bakal menyalip jumlah kasus Covid-19 di Tiongkok yang berada di posisi tujuh negara terparah.

Saat negara lain bersatu dalam langkah bersama untuk mengatasi pandemi ini, Turki justru memperuncing pertikaian politik. Menurut media setempat, rezim Erdogan tidak ingin pihak oposisi turut membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat di tengah pandemi virus corona baru.

Menurut laporan Turkisminute, otoritas kota Mersin yang dijalankan oleh CHP mengaku tidak dapat memberikan roti gratis kepada penduduk kota selama jam malam yang diberlakukan pada akhir pekan karena adanya larangan yang diberlakukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Pemerintah mulai memberlakukan jam malam akhir pekan di 31 kota besar Turki mulai dari akhir pekan lalu dalam upaya untuk menahan epidemi Covid-19, yang sejauh ini telah merenggut nyawa 1.890 orang di negara itu.

Sebelumnya, otoritas Kota Mersin mengirimkan roti gratis kepada penduduk sehingga mereka bisa tinggal di rumah dan tidak perlu keluar untuk membelinya. Namun, tindakan kotamadya itu justru telah menarik kemarahan pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa dan dipimpin Presiden Erdogan, dan mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk melarang kota itu memberikan roti gratis.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More