Israel Tolak Rencana AS Buka Kembali Konsulat di Yerusalem
Kamis, 27 Mei 2021 - 06:18 WIB
YERUSALEM - Israel menolak keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membuka kembali Konsulat di Yerusalem Timur. PemerintahanDonald Trump menggabungkan konsulat dengan Kedutaan Besar AS di Israel pada 2019,
Langkah Trump, yang memancing kemarahan warga Palestina, dilakukan dua tahun setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kemudian memindahkan kedutaan ke sana dari Tel Aviv.
Melansir Anadolu Agency pada Kamis (27/5/2021), kabar soal penolakan Israel itu disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Perusahaan Penyiaran Publik Israel, Erdan menegaskan bahwa Tel Aviv dengan tegas menentang langkah AS untuk membuka kembali konsulatnya untuk Palestina di Yerusalem. Erdan menyebut, kota itu adalah wilayah kedaulatan Israel.
Dia, bagaimanapun, mengesampingkan bahwapenolakan Israel akan menyebabkan krisis dengan Washington.
Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken saat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menuturkan pemerintahanJoe Biden akan meminta Kongres AS untuk dana USD 75 juta bantuan pembangunan dan ekonomi untukPalestina.
Dalam pertemuan tersebut, Blinken juga mengatakan bahwa Washington akan lanjutkan proses membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem.
“Pembukaan kembali Konsulat Jenderal AS di Yerusalem akan menjadi cara penting bagi negara kita untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina," ungkap Blinken.
Langkah Trump, yang memancing kemarahan warga Palestina, dilakukan dua tahun setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kemudian memindahkan kedutaan ke sana dari Tel Aviv.
Melansir Anadolu Agency pada Kamis (27/5/2021), kabar soal penolakan Israel itu disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Perusahaan Penyiaran Publik Israel, Erdan menegaskan bahwa Tel Aviv dengan tegas menentang langkah AS untuk membuka kembali konsulatnya untuk Palestina di Yerusalem. Erdan menyebut, kota itu adalah wilayah kedaulatan Israel.
Dia, bagaimanapun, mengesampingkan bahwapenolakan Israel akan menyebabkan krisis dengan Washington.
Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken saat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menuturkan pemerintahanJoe Biden akan meminta Kongres AS untuk dana USD 75 juta bantuan pembangunan dan ekonomi untukPalestina.
Dalam pertemuan tersebut, Blinken juga mengatakan bahwa Washington akan lanjutkan proses membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem.
“Pembukaan kembali Konsulat Jenderal AS di Yerusalem akan menjadi cara penting bagi negara kita untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina," ungkap Blinken.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda