Software Deteksi Emosi AI Dites pada Etnis Uighur di Xinjiang
Rabu, 26 Mei 2021 - 10:31 WIB
Dia memberikan bukti tentang bagaimana sistem AI dilatih untuk mendeteksi dan menganalisis perubahan kecil pada ekspresi wajah dan pori-pori kulit.
Menurut klaimnya, perangkat lunak tersebut membuat diagram lingkaran, dengan segmen merah mewakili keadaan pikiran yang negatif atau cemas.
Dia mengklaim perangkat lunak itu dimaksudkan untuk "pra-penilaian tanpa bukti yang dapat dipercaya."
Kedutaan Besar China di London tidak menanggapi pertanyaan tentang penggunaan perangkat lunak pengenalan emosi di provinsi tersebut tetapi mengatakan, "Hak-hak politik, ekonomi, dan sosial serta kebebasan berkeyakinan beragama di semua kelompok etnis di Xinjiang dijamin sepenuhnya. Orang hidup dalam harmoni tanpa memandang latar belakang etnis mereka dan menikmati kehidupan yang stabil dan damai tanpa batasan kebebasan pribadi."
Bukti itu juga diperlihatkan kepada Sophie Richardson, direktur Human Rights Watch China.
"Ini adalah materi yang mengejutkan. Bukan hanya orang-orang yang direduksi menjadi diagram lingkaran, tetapi orang-orang yang berada dalam keadaan yang sangat dipaksa, di bawah tekanan yang sangat besar, merasa gugup dan itu dianggap sebagai indikasi rasa bersalah, dan saya pikir, itu sangat bermasalah," tutur dia.
Menurut klaimnya, perangkat lunak tersebut membuat diagram lingkaran, dengan segmen merah mewakili keadaan pikiran yang negatif atau cemas.
Dia mengklaim perangkat lunak itu dimaksudkan untuk "pra-penilaian tanpa bukti yang dapat dipercaya."
Kedutaan Besar China di London tidak menanggapi pertanyaan tentang penggunaan perangkat lunak pengenalan emosi di provinsi tersebut tetapi mengatakan, "Hak-hak politik, ekonomi, dan sosial serta kebebasan berkeyakinan beragama di semua kelompok etnis di Xinjiang dijamin sepenuhnya. Orang hidup dalam harmoni tanpa memandang latar belakang etnis mereka dan menikmati kehidupan yang stabil dan damai tanpa batasan kebebasan pribadi."
Bukti itu juga diperlihatkan kepada Sophie Richardson, direktur Human Rights Watch China.
"Ini adalah materi yang mengejutkan. Bukan hanya orang-orang yang direduksi menjadi diagram lingkaran, tetapi orang-orang yang berada dalam keadaan yang sangat dipaksa, di bawah tekanan yang sangat besar, merasa gugup dan itu dianggap sebagai indikasi rasa bersalah, dan saya pikir, itu sangat bermasalah," tutur dia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda