Yisroel Weiss, Rabi Yahudi yang Sebut Israel Monster dan Harus Dihapus dari Peta

Senin, 24 Mei 2021 - 15:36 WIB
Tokoh utama kelompok Neturei Karta, Rabi Yisroel Dovid Weiss, yang konsisten menentang berdirinya negara Israel. Foto/Russia Today
WASHINGTON - Neturei Karta adalah kelompok Yahudi yang solusi kontroversialnya atas pertumpahan darah di Gaza adalah mengakhiri negara Israel .

Juru bicaranya, Rabi Yisroel Dovid Weiss, menjadi sosok yang blakblakan menyebut negara Israel adalah monster yang harus dihapus dari peta dunia.





Jarang menjumpai rabi atau pemuka agama Yahudi dengan miniatur bendera Palestina disematkan di jaket mereka. Tapi kelompok Neturei Karta sama sekali tidak konvensional.

Mereka adalah kelompok agama Yahudi Haredi yang namanya dalam bahasa Aram berarti "Pelindung Kota". Kota yang dimaksud adalah Yerusalem dan kelompok tersebut didirikan atas penolakan mereka untuk menerima atau mengakui negara Israel.

Rabi Weiss menjadi salah satu tokoh utama kelompok tersebut. “Zionisme adalah transformasi Yudaisme, dari agama, dari ketundukan kepada Tuhan, menjadi konsep material nasionalisme. Ini tidak bisa diterima oleh orang-orang yang ingin melayani Tuhan. Untuk menciptakan nasionalisme ini, mereka menyingkirkan Tuhan dari persamaan," katanya kepada Russia Today.

“Kami diperingatkan oleh para Nabi bahwa kami akan diusir dari tanah air dan itu terjadi dengan penghancuran bait suci [di Yerusalem] 2.000 tahun yang lalu. Kami tidak boleh kembali secara massal—ini adalah pengasingan yang diperintahkan oleh Tuhan—dan kami juga tidak akan memberontak terhadap negara mana pun tempat kami tinggal," katanya.

"Kami harus menjadi warga negara yang setia dan berdoa untuk kesejahteraan tanah yang menjadi tuan rumah kami. Kami juga tidak boleh berusaha untuk mengakhiri pengasingan."

Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan Taurat—bagian sentral dari Alkitab Yahudi—sentimen yang disampaikan Rabi Weiss itu mungkin cukup revolusioner.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More