Negara Muslim Ini Hapus 'Kecuali Israel' dari Paspornya
Senin, 24 Mei 2021 - 11:46 WIB
DHAKA - Bangladesh , negara mayoritas Muslim, pada hari Sabtu mengumumkan penghapusan kata-kata "kecuali Israel" dari paspor baru mereka.
Rezim Zionis Israel senang dan menyambut baik keputusan itu dengan menganggapnya sebagai pencabutan larangan perjalanan selama puluhan tahun.
Tapi, Dhaka dengan cepat mengklarifikasi bahwa keputusan untuk menghapus kata-kata itu tidak berarti mengubah posisi Bangladesh terhadap Israel, karena Dhaka masih belum mengakui negara Israel.
"Kami telah mengambil keputusan untuk menghapus 'kecuali Israel' dari paspor enam bulan lalu ketika kami memperkenalkan paspor elektronik. Ini untuk standarisasi paspor kami," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen, kepada wartawan di Dhaka pada hari Minggu.
"Tetapi kebijakan luar negeri kami akan tetap sama terhadap Israel. Kami tidak akan menjalin hubungan dengan Israel. Kami mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kami juga mendukung solusi dua negara. Jadi, kebijakan luar negeri kami tidak akan berubah," ujarnya, seperti dilansir India Today, Senin (24/5/2021).
Paspor Bangladesh sebelumnya memiliki klausul tertulis di atasnya yang berbunyi; "Paspor ini berlaku untuk semua negara di dunia kecuali Israel", tetapi pemerintah pada hari Sabtu memutuskan untuk menghapus kata-kata "kecuali Israel" dari dokumen sehingga berlaku untuk seluruh dunia.
Sebelumnya, Wakil Direktur Jenderal untuk Asia dan Pasifik di Kementerian Luar Negeri Israel Gilad Cohen mengatakan Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel.
"Berita bagus! Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel. Ini adalah langkah yang disambut baik dan saya menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk bergerak maju dan membangun hubungan diplomatik dengan Israel sehingga kedua bangsa kita dapat memperoleh keuntungan dan kemakmuran," katanya di Twitter.
Sebagai respons-nya, Kementerian Luar Negeri Bangladesh menuliskan klarifikasi di Twitter dengan mengatakan; "Terlepas dari e-paspor baru, Bangladesh tidak mengubah posisi pada Israel termasuk larangan perjalanan."
"Bangladesh mengutuk kekejaman terhadap warga Palestina, dan menegaskan kembali posisinya yang berprinsip mengenai solusi dua negara dari konflik Palestina-Israel sehubungan dengan resolusi PBB," lanjut kementerian tersebut.
Rezim Zionis Israel senang dan menyambut baik keputusan itu dengan menganggapnya sebagai pencabutan larangan perjalanan selama puluhan tahun.
Tapi, Dhaka dengan cepat mengklarifikasi bahwa keputusan untuk menghapus kata-kata itu tidak berarti mengubah posisi Bangladesh terhadap Israel, karena Dhaka masih belum mengakui negara Israel.
"Kami telah mengambil keputusan untuk menghapus 'kecuali Israel' dari paspor enam bulan lalu ketika kami memperkenalkan paspor elektronik. Ini untuk standarisasi paspor kami," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen, kepada wartawan di Dhaka pada hari Minggu.
"Tetapi kebijakan luar negeri kami akan tetap sama terhadap Israel. Kami tidak akan menjalin hubungan dengan Israel. Kami mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kami juga mendukung solusi dua negara. Jadi, kebijakan luar negeri kami tidak akan berubah," ujarnya, seperti dilansir India Today, Senin (24/5/2021).
Paspor Bangladesh sebelumnya memiliki klausul tertulis di atasnya yang berbunyi; "Paspor ini berlaku untuk semua negara di dunia kecuali Israel", tetapi pemerintah pada hari Sabtu memutuskan untuk menghapus kata-kata "kecuali Israel" dari dokumen sehingga berlaku untuk seluruh dunia.
Sebelumnya, Wakil Direktur Jenderal untuk Asia dan Pasifik di Kementerian Luar Negeri Israel Gilad Cohen mengatakan Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel.
"Berita bagus! Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel. Ini adalah langkah yang disambut baik dan saya menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk bergerak maju dan membangun hubungan diplomatik dengan Israel sehingga kedua bangsa kita dapat memperoleh keuntungan dan kemakmuran," katanya di Twitter.
Sebagai respons-nya, Kementerian Luar Negeri Bangladesh menuliskan klarifikasi di Twitter dengan mengatakan; "Terlepas dari e-paspor baru, Bangladesh tidak mengubah posisi pada Israel termasuk larangan perjalanan."
"Bangladesh mengutuk kekejaman terhadap warga Palestina, dan menegaskan kembali posisinya yang berprinsip mengenai solusi dua negara dari konflik Palestina-Israel sehubungan dengan resolusi PBB," lanjut kementerian tersebut.
(min)
tulis komentar anda