Penyakit Misterius Baru ‘Jamur Hitam’ Melanda India, Ribuan Orang Terjangkit
Sabtu, 22 Mei 2021 - 06:08 WIB
NEW DELHI - Berbagai negara bagian di India didesak untuk segera mengumumkan epidemi penyakit misterius baru setelah meluasnya kasus "jamur hitam" (black fungus) yang mematikan.
Otoritas kesehatan di India mengelurkan peringatan itu ke berbagai negara bagian.
Infeksi yang biasanya jarang terjadi, yang disebut mukormikosis, memiliki tingkat kematian 50%, dengan beberapa pasien hanya dapat diselamatkan dengan membuang mata atau tulang rahang.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, India mengalami ribuan kasus jamur hitam yang memengaruhi para pasien Covid-19 yang telah pulih dan sedang dalam pemulihan.
Para dokter menduga mungkin ada hubungan penyakit itu dengan steroid yang digunakan untuk mengobati pasien Covid.
Para penderita diabetes berada pada risiko tertentu, dengan dokter mengatakan penyakit itu tampaknya terjadi 12 hingga 15 hari setelah pemulihan dari Covid.
Pada Kamis, Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan India Lav Agarwal menulis surat kepada 29 negara bagian India untuk meminta mereka menyatakan penyakit jamur hitam itu sebagai epidemi.
Dengan melakukan itu, kementerian akan dapat lebih dekat memantau apa yang terjadi di setiap negara bagian, dan memungkinkan integrasi pengobatan yang lebih baik.
Tidak jelas persis berapa banyak kasus yang telah terjadi di penjuru negeri, yang saat ini berada dalam cengkeraman gelombang Covid-19 kedua yang mematikan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope, mengatakan ada 1.500 kasus infeksi di negara bagian itu, yang merupakan salah satu yang terkena dampak terburuk dalam gelombang kedua Covid-19 di India.
Satu rumah sakit di ibu kotanya, Mumbai, mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah menangani 24 kasus dalam dua bulan, dibandingkan dengan enam kasus sepanjang tahun lalu.
Dokter juga mengatakan bagaimana mereka dipaksa menghilangkan mata dan tulang rahang pasien untuk mencoba menghentikan penyebaran sebelum mencapai otak mereka, tetapi tindakan medis itu membuat pasien cacat permanen.
Lonjakan kasus telah menyebabkan kekurangan Amfoterisin B, obat yang digunakan untuk mengobati mukormikosis, meskipun diproduksi banyak perusahaan India. Ini telah menyebabkan banyak keluarga beralih ke pasar gelap dengan putus asa.
Mucormycosis adalah infeksi yang sangat langka. Hal ini disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.
"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," papar Dr Akshay Nair, ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
Jamur ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru dan dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau penderita kekebalan tubuh yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV / AIDS.
Otoritas kesehatan di India mengelurkan peringatan itu ke berbagai negara bagian.
Infeksi yang biasanya jarang terjadi, yang disebut mukormikosis, memiliki tingkat kematian 50%, dengan beberapa pasien hanya dapat diselamatkan dengan membuang mata atau tulang rahang.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, India mengalami ribuan kasus jamur hitam yang memengaruhi para pasien Covid-19 yang telah pulih dan sedang dalam pemulihan.
Para dokter menduga mungkin ada hubungan penyakit itu dengan steroid yang digunakan untuk mengobati pasien Covid.
Para penderita diabetes berada pada risiko tertentu, dengan dokter mengatakan penyakit itu tampaknya terjadi 12 hingga 15 hari setelah pemulihan dari Covid.
Pada Kamis, Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan India Lav Agarwal menulis surat kepada 29 negara bagian India untuk meminta mereka menyatakan penyakit jamur hitam itu sebagai epidemi.
Dengan melakukan itu, kementerian akan dapat lebih dekat memantau apa yang terjadi di setiap negara bagian, dan memungkinkan integrasi pengobatan yang lebih baik.
Tidak jelas persis berapa banyak kasus yang telah terjadi di penjuru negeri, yang saat ini berada dalam cengkeraman gelombang Covid-19 kedua yang mematikan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope, mengatakan ada 1.500 kasus infeksi di negara bagian itu, yang merupakan salah satu yang terkena dampak terburuk dalam gelombang kedua Covid-19 di India.
Satu rumah sakit di ibu kotanya, Mumbai, mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah menangani 24 kasus dalam dua bulan, dibandingkan dengan enam kasus sepanjang tahun lalu.
Dokter juga mengatakan bagaimana mereka dipaksa menghilangkan mata dan tulang rahang pasien untuk mencoba menghentikan penyebaran sebelum mencapai otak mereka, tetapi tindakan medis itu membuat pasien cacat permanen.
Lonjakan kasus telah menyebabkan kekurangan Amfoterisin B, obat yang digunakan untuk mengobati mukormikosis, meskipun diproduksi banyak perusahaan India. Ini telah menyebabkan banyak keluarga beralih ke pasar gelap dengan putus asa.
Mucormycosis adalah infeksi yang sangat langka. Hal ini disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.
"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," papar Dr Akshay Nair, ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
Jamur ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru dan dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau penderita kekebalan tubuh yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV / AIDS.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda