Sekjen PBB: Jika Ada Neraka di Bumi, Itu Nyawa Anak-anak di Gaza
Jum'at, 21 Mei 2021 - 06:06 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dalam Majelis Umum PBB bahwa, “Jika ada Neraka di Bumi, itu adalah nyawa anak-anak di Gaza .”
Guterres menyerukan untuk "segera mengakhiri" pertempuran itu. Dia menyatakan, "Sangat terkejut dengan pemboman udara dan artileri oleh pasukan Israel di Gaza.”
Dia menambahkan, "Penembakan roket secara sembarangan oleh Hamas dan kelompok lain terhadap Israel tidak dapat diterima."
Adapun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengesampingkan argumen "kedua belah pihak" untuk kekerasan yang sedang berlangsung di Israel dan Palestina.
Dia mempertahankan pendapat bahwa Israel adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.
Berbicara selama sesi Majelis Umum PBB tentang situasi di Israel dan Palestina, Cavusoglu mengatakan kesalahan harus dilimpahkan "di tempatnya".
"Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza," tegas dia.
Tunisia, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, mengkritik Israel terkait pembunuhan anak-anak dalam serangannya di Jalur Gaza.
“Berapa banyak anak yang akan kehilangan nyawanya ?” ujar Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi bertanya pada pertemuan darurat Majelis Umum PBB.
“Kejahatan apa yang bisa lebih buruk daripada membunuh anak-anak yang tidak bersalah, termasuk bayi?” tegas dia.
Wartawan di Gaza, Sami Abu Salem melaporkan dari Kota Gaza bahwa pemboman Israel sedang berlangsung saat malam menjelang di daerah kantong yang diblokade itu.
"Kami berada di kota Gaza, di sebelah markas besar PBB, (dan kami) mendengar jet tempur dan drone bergerak," ujar dia.
"Kami baru saja mendengar juga beberapa pemboman dari marinir Israel di sisi barat (Gaza)," papar dia.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Guterres menyerukan untuk "segera mengakhiri" pertempuran itu. Dia menyatakan, "Sangat terkejut dengan pemboman udara dan artileri oleh pasukan Israel di Gaza.”
Dia menambahkan, "Penembakan roket secara sembarangan oleh Hamas dan kelompok lain terhadap Israel tidak dapat diterima."
Adapun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengesampingkan argumen "kedua belah pihak" untuk kekerasan yang sedang berlangsung di Israel dan Palestina.
Dia mempertahankan pendapat bahwa Israel adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.
Berbicara selama sesi Majelis Umum PBB tentang situasi di Israel dan Palestina, Cavusoglu mengatakan kesalahan harus dilimpahkan "di tempatnya".
"Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza," tegas dia.
Tunisia, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, mengkritik Israel terkait pembunuhan anak-anak dalam serangannya di Jalur Gaza.
“Berapa banyak anak yang akan kehilangan nyawanya ?” ujar Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi bertanya pada pertemuan darurat Majelis Umum PBB.
“Kejahatan apa yang bisa lebih buruk daripada membunuh anak-anak yang tidak bersalah, termasuk bayi?” tegas dia.
Wartawan di Gaza, Sami Abu Salem melaporkan dari Kota Gaza bahwa pemboman Israel sedang berlangsung saat malam menjelang di daerah kantong yang diblokade itu.
"Kami berada di kota Gaza, di sebelah markas besar PBB, (dan kami) mendengar jet tempur dan drone bergerak," ujar dia.
"Kami baru saja mendengar juga beberapa pemboman dari marinir Israel di sisi barat (Gaza)," papar dia.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(sya)
tulis komentar anda