Eks PM Swedia: Serangan Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa seperti Mengirim Nazi ke Vatikan
Kamis, 20 Mei 2021 - 13:56 WIB
“Saya tidak punya masalah dengan kritik terhadap Israel. Itu benar-benar ada dalam haknya sendiri. Tapi membuat kesejajaran itu jelas melanggar batas," katanya.
Menurutnya, pernyataan Bildt dianggap buruk oleh banyak jemaat Yahudi di Swedia, yang meminta Bildt untuk memikirkannya kembali ucapannya.
“Kami telah menerima banyak sekali reaksi. Ini benar-benar menyentuh hati," kata Verstandig.
Carl Bildt kemudian mengakui bahwa kata-katanya "tidak bagus".
“Saya seharusnya memilih perumpamaan lain untuk menjelaskan emosi apa yang ditimbulkan oleh pengiriman pasukan polisi ke tempat-tempat suci pada hari-hari suci," kata Bildt menjelaskan kepada Expressen.
"Itulah inti dari diskusi tentang apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Nyatanya, saya rasa kebanyakan orang juga mengerti,” imbuh dia.
Carl Bildt menjabat sebagai perdana menteri Swedia dari 1991 hingga 1994 dan memimpin Partai Moderat yang liberal-konservatif dari 1986 hingga 1999. Bildt juga menjabat sebagai menteri luar negeri dari tahun 2006 hingga 2014.
Menurutnya, pernyataan Bildt dianggap buruk oleh banyak jemaat Yahudi di Swedia, yang meminta Bildt untuk memikirkannya kembali ucapannya.
“Kami telah menerima banyak sekali reaksi. Ini benar-benar menyentuh hati," kata Verstandig.
Carl Bildt kemudian mengakui bahwa kata-katanya "tidak bagus".
“Saya seharusnya memilih perumpamaan lain untuk menjelaskan emosi apa yang ditimbulkan oleh pengiriman pasukan polisi ke tempat-tempat suci pada hari-hari suci," kata Bildt menjelaskan kepada Expressen.
"Itulah inti dari diskusi tentang apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Nyatanya, saya rasa kebanyakan orang juga mengerti,” imbuh dia.
Carl Bildt menjabat sebagai perdana menteri Swedia dari 1991 hingga 1994 dan memimpin Partai Moderat yang liberal-konservatif dari 1986 hingga 1999. Bildt juga menjabat sebagai menteri luar negeri dari tahun 2006 hingga 2014.
(min)
tulis komentar anda