Politisi Austria Dipecat dari Partainya karena Suarakan Dukungan kepada Palestina
Minggu, 16 Mei 2021 - 14:52 WIB
WINA - Resul Yigit dilaporkan dipecat oleh Partai Rakyat Austria (OVP), setelah dia menyampaikan dukungan kepada Palestina . Dukungan itu disampaikan Yigit melalui akun media sosialnya.
Yigit memasang bendera Palestina bersama dengan tulisan "Bebaskan Palestina" di akun media sosialnya. Tidak lama setelah mengunggah hal itu, OVP, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sebastian Kurz langsung mencabut keanggotan Yigit.
Politisi Austria itu mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil oleh OVP dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berbicara.
Dia kemudian mengkritik pemerintah Austria karena mengibarkan bendera Israel di kantor-kantor pemerintahan, sebagai bentuk dukungan kepada negara itu.
"Jika seorang perdana menteri di suatu negara dapat mengibarkan bendera negara lain di kantor resmi negara dan membuat slogannya, saya berharap bahwa baik politisi maupun rakyat dapat mengungkapkan pendapat mereka seperti yang mereka inginkan, tetapi sayangnya tidak seperti itu," ucapnya.
Yigit mengatakan, dia membagikan bendera Palestina dan "Bebaskan Palestina" di laman Facebooknya dan menjelaskan bahwa seorang anggota parlemen dari OVP memberitahu Kurz tentang postingan tersebut.
“Kira-kira satu setengah jam setelah saya memposting di media sosial, saya menerima panggilan telepon dari partaidan saya diberitahu bahwa keanggotaan saya dicabut. Anggota partai lain juga memberitahu saya bahwa saya tidak bisa kembali ke partai," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (16/5/2021).
Sebagai politisi muda yang mengabdi pada partainya selama bertahun-tahun, Yigit menilai pengusirannya karena sebuah unggahan media sosial merupakan sikap yang sangat ofensif.
Yigit memasang bendera Palestina bersama dengan tulisan "Bebaskan Palestina" di akun media sosialnya. Tidak lama setelah mengunggah hal itu, OVP, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sebastian Kurz langsung mencabut keanggotan Yigit.
Politisi Austria itu mengaku kecewa dengan keputusan yang diambil oleh OVP dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berbicara.
Dia kemudian mengkritik pemerintah Austria karena mengibarkan bendera Israel di kantor-kantor pemerintahan, sebagai bentuk dukungan kepada negara itu.
"Jika seorang perdana menteri di suatu negara dapat mengibarkan bendera negara lain di kantor resmi negara dan membuat slogannya, saya berharap bahwa baik politisi maupun rakyat dapat mengungkapkan pendapat mereka seperti yang mereka inginkan, tetapi sayangnya tidak seperti itu," ucapnya.
Yigit mengatakan, dia membagikan bendera Palestina dan "Bebaskan Palestina" di laman Facebooknya dan menjelaskan bahwa seorang anggota parlemen dari OVP memberitahu Kurz tentang postingan tersebut.
“Kira-kira satu setengah jam setelah saya memposting di media sosial, saya menerima panggilan telepon dari partaidan saya diberitahu bahwa keanggotaan saya dicabut. Anggota partai lain juga memberitahu saya bahwa saya tidak bisa kembali ke partai," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (16/5/2021).
Sebagai politisi muda yang mengabdi pada partainya selama bertahun-tahun, Yigit menilai pengusirannya karena sebuah unggahan media sosial merupakan sikap yang sangat ofensif.
Baca Juga
(esn)
tulis komentar anda