Pasukan Filipina Usir Pemberontak Bersenjata dari Pasar

Sabtu, 08 Mei 2021 - 15:12 WIB
Pasukan Filipina usir pemberontak bersenjata dari pasar umum. Foto/Ilustrasi
COTABATO - Lusinan militan Muslim menduduki pasar umum semalam di Filipina selatan sebelum melarikan diri setelah terlibat ketegangan dengan pasukan pemerintah.

Juru bicara militer Letkol John Paul Baldomar mengatakan Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro tidak menyandera atau melakukan perlawanan ketika pasukan militer dan polisi mengambil posisi pada Sabtu (8/5/2021) fajar di dekat pasar umum di kota pertanian Datu Paglas.

"Mereka pergi ke pasar dan mencuri makanan tetapi terjebak di dalam ketika mereka melihat pasukan kami telah mengambil posisi untuk memastikan bangunan lain tidak dapat terancam," katanya kepada wartawan seperti dikutip dari Washington Post.



Tidak ada laporan langsung tentang korban cedera atau tewas.



Kelompok pemberontak itu memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro, kelompok pemberontak Muslim terbesar di selatan, setelah mereka mengadakan pembicaraan damai dan kemudian menandatangani kesepakatan otonomi Muslim dengan pemerintah pada tahun 2014. Gerilyawan yang memisahkan diri terus melakukan serangan sporadis dan pemboman, dengan beberapa menyelaraskan diri mereka dengan kelompok Negara Islam (ISIS).

Baldomar mengatakan pasukan pemerintah mengunci pusat kota, tempat pasar umum berada, dan menutup jalan raya di puncak pendudukan pemberontak selama berjam-jam di pasar itu. Setelah orang-orang bersenjata itu melarikan diri setelah pembicaraan dengan pejabat lokal, tentara menemukan setidaknya empat bom rakitan yang ditempatkan oleh pemberontak di sepanjang jalan raya.

"Pasukan mengejar orang-orang bersenjata itu," katanya.

Baldomar mengatakan beberapa pria bersenjata menembaki pengendara sipil, yang terjebak di sepanjang jalan raya.



"Para pengendara kemudian berhasil melarikan diri dengan bantuan militer," katanya.

Wakil Wali Kota Datu Paglas Mohammad Paglas, bagaimanapun, memberikan pernyataan yang berbeda dan mengatakan kepada wartawan bahwa sebagian besar pemberontak Muslim muda datang dengan lima truk di pusat kota pada Jumat kemarin untuk beristirahat dan menandai bulan suci Ramadhan.

Dia menambahkan beberapa pria bersenjata itu memiliki kerabat di kota di provinsi Maguindanao yang mayoritas Muslim.

“Sejumlah besar pria bersenjata datang dan memberi tahu kami bahwa mereka hanya ingin istirahat karena bulan Ramadhan. Kami mengizinkan mereka,” terang Paglas.



Ketika pasukan dan polisi, beberapa dengan pengangkut personel lapis baja, tiba, para pemberontak terpaksa mundur ke pasar umum untuk berlindung tetapi membiarkan orang-orang meninggalkan gedung, katanya.

Paglas mengatakan ada baku tembak sebelum pemberontak melarikan diri, seperti yang dilaporkan oleh pejabat setempat.

Pasukan pemerintah telah bersiaga di selatan, tanah air minoritas Muslim di negara yang sebagian besar beragama Katolik Roma, setelah ratusan militan lokal dengan beberapa pendukung asing yang terkait dengan kelompok ISIS mengepung kota Marawi selatan pada tahun 2017.

Mereka mengambil alih gedung, termasuk bank, kampus sekolah dan rumah sakit, sebelum pasukan memadamkan pemberontakan setelah lima bulan dengan bantuan pesawat pengintai yang dikerahkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia. Serangan berani pada saat itu memperkuat kekhawatiran bahwa ISIS mendapatkan pijakan di Asia Tenggara meskipun terjadi kemunduran pertempuran di Irak dan Suriah.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More