Kisah Gadis Cantik Dibunuh di Pakistan: Lamaran Ditolak, Pistol Menyalak

Sabtu, 08 Mei 2021 - 02:00 WIB
Mayra Zulfiqar, 24, gadis yang ditembak mati oleh empat pria di Lahore, Pakistan. Foto/Linkedin Mayra Zulfiqar
LAHORE - Seorang gadis cantik berusia 24 tahun ditembak mati di Pakistan . Pelakunya empat pria, dua di antaranya adalah sosok yang melamar untuk menikahi korban tapi ditolak.

Korban yang bernama Mayra Zulfiqar merupakan lulusan sekolah hukum Inggris.





Mayra merupakan warga Pakistan-Inggris dan tercatat sebagai penduduk (resident) London. Dia ditemukan tewas dalam genangan darah di apartemen sewaannya di kota Lahore, Senin lalu. Beberapa peluru bersarang di tubuhnya.

Laporan post-mortem awal yang dipublikasikan surat kabar Dawn menyatakan Mayra telah ditembak di leher dan lengan.

Mayra telah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk menghadiri pernikahan beberapa bulan lalu dan memutuskan untuk tetap tinggal di negara itu.

Paman korban, Mohammad Nazeer, seperti dikutip BBC, menemukan tubuhnya setelah menerima telepon dari Ayah Mayra yang tinggal di London Barat. Dalam percakapan telepon itulah, Nazeer mengatakan Mayra telah dibunuh.

Nazeer mengatakan keponakannya mengatakan kepadanya bahwa dia telah bertengkar dengan dua teman laki-laki, yang mengancamnya dengan "konsekuensi yang mengerikan" setelah dia menolak lamaran pernikahan mereka.

Petugas polisi Punjab, Sayyed Ali, mengatakan kepada Dawn bahwa ahli forensik telah menutup tempat kejadian perkara. Polisi telah menahan dua pria untuk diinterogasi.

"Kami juga mengejar dua tersangka dan akan membagikan rincian lebih lanjut pada tahap selanjutnya," katanya, yang dilansir kemarin.

Menurutnya, ponsel korban ditemukan di dekat jasadnya.

Keluarga korban telah tiba dari Inggris untuk menghadiri pemakamannya.

"Ayahnya menelepon saya pada hari Senin dan meminta saya untuk datang ke rumahnya," kata Ziaur Rehman, seorang pedagang di Feltham, London Barat, kepada Sky News,Jumat (7/5/2021).

“Dia menangis, saya merasa ada yang tidak beres, lalu saya pergi ke sana dan beritanya mengejutkan. Ibunya, dia benar-benar berjuang sekarang—dia sama sekali tidak sehat," ujarnya.



The Daily Mail melaporkan bahwa Mayra memutuskan untuk tinggal di Pakistan karena dia tidak ingin membayar £1.750 untuk dikarantina di Inggris setelah Pakistan dimasukkan dalam daftar merah COVID-19.

"Dia tidak ingin kembali dan membayar semua uang itu untuk karantina di Inggris, jadi dia memutuskan untuk tinggal di Lahore, tempat dia tinggal bersama neneknya," kata sumber keluarga korban.

“Dia marah karena terlalu banyak uang selama 10 hari di hotel kotor. Sebaliknya, dia pikir dia akan lebih bersenang-senang di Lahore dan bersenang-senang setelah menjalin pertemanan baru," imbuh sumber tersebut.

Sumber keluarga di Pakistan membantah beberapa laporan—termasuk dari BBC, yang mengutip dokumen hukum— dan mengatakan Mayra telah bertunangan dengan seorang pria dari Islamabad dan berencana untuk menikah tahun depan.

"Dia bertunangan dan menjalin hubungan yang stabil," kata sumber keluarga kepada TheDaily Mail.

“Itu adalah satu pria yang melecehkannya, dan kami tidak tahu mengapa. Mungkin karena dia berasal dari Inggris dan dia adalah gadis yang sangat cantik. Itu mungkin menjadi masalah status baginya," imbuh sumber tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Luar Negeri Persemakmuran dan Pembangunan mengatakan: “Kami mendukung keluarga seorang wanita Inggris yang meninggal di Pakistan dan segera mencari lebih banyak informasi dari pihak berwenang setempat."

"Pikiran kami bersama keluarga pada saat sulit ini," imbuh kantor tersebut.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More