Takut Istri Tewas saat Bercinta, Pria 368 Kg Ini Sukses Turunkan Bobotnya

Senin, 03 Mei 2021 - 12:12 WIB
Paul Tuthill, pria asal Skotlandia saat berat badannya mencapai lebih dari 368 kg. Foto/The Scottish Sun
INVERNESS - Seorang pria di Skotlandia, Inggris , awalnya memiliki bobot 58 stone atau lebih dari 368 kg. Dia takut istrinya tewas saat berhubungan seks sehingga bertekad menurunkan berat badannya.

Sebelum menurunkan bobotnya, Paul Tuthill, 44, asal Inverness, hanya terbaring di tempat tidur di ruang tamu setiap hari. Berat badannya yang mencapai lebih dari 368 kg juga mengancam jiwanya.





Paul lantas melakukan operasi lambung senilai £15.000 dan sekarang berat badannya berkurang 43 stone atau lebih dari 273 kg. Saat ini, bobot Paul 15 stone atau lebih dari 95 kg.

Sang istrinya, Maureen, 43, melihat suaminya berubah menjadi salah satu pria paling gemuk di Inggris setelah cedera punggung pada 2010.

Tapi Ayah tiga anak itu bertekad menukar pizza, kebab, dan choc dengan sayuran, ayam, dan sup untuk mengubah hidup dan kehidupan seks dengan sang istri.

Paul mengatakan kepada The Scottish Sun: “Kehidupan seks kami menjadi tidak ada."

"Kaki saya membengkak hingga satu meter, saya benar-benar bisa merasakan bahwa saya sedang sekarat. Saya adalah manusia yang patah," ujarnya yang dilansir Senin (3/5/2021).

“Maureen menjadi pengasuh saya serta bekerja dan menjaga anak-anak kami," ujarnya.

“Kami tidak bisa tidur di ranjang yang sama selama bertahun-tahun. Setelah kehilangan semua bobot, kehidupan seks kami sekarang kembali ke jalurnya. Seluruh hidup saya telah diubah."

Paul ditinggalkan di rumah dan kesakitan yang luar biasa setelah cedera punggung pada tahun 2010.

Berat badannya bertambah, dia akhirnya mengandalkan pengasuh untuk membantunya mencuci, makan, dan menggunakan toilet. Kursi roda spesialis bahkan dikirim dari Denmark.

Kesehatan mentalnya juga memburuk dan dia mencoba bunuh diri sebelum saudara perempuannya menghabiskan uang untuk operasi lambung.

Sebelum pertemuan medis pertamanya, dia membatasi dietnya menjadi 1.800 kalori sehari dan turun menjadi 46 stone hanya dalam beberapa bulan.

Tetapi petugas medis mengatakan dia tidak akan bertahan dalam operasi, jadi Paul terus menurunkan berat badan hingga 34 stone pada tahun 2018.

Dia menjalani mini-gastric bypass sebulan kemudian dan lantas kehilangan 1 stone sebulan karena dia tetap menjalankan dietnya.



Paul, yang saat itu masih kuliah, kembali ke perguruan tinggi tetapi masih berjuang untuk berjalan.

"Saya beralih dari kursi roda, ke kerangka Zimmer, ke kruk, ke satu kruk, ke tongkat jalan, ke tanpa tongkat jalan dalam waktu tiga bulan," paparnya.

“Rasanya luar biasa bisa mandiri lagi. Orang-orang akan bertepuk tangan saat saya berjalan-jalan di sekitar kampus."

“Ketika (bobot) saya turun hingga 25 stone, saya memutuskan untuk kembali bersepeda. Luar biasa," paparnya.



Dalam dua tahun terakhir, dia telah kehilangan 10 kg lagi dan membuang 11 pon kulit berlebih.

Paul, yang sekarang bekerja sebagai pemandu wisata, berkata: "Operasi, dan beberapa orang hebat yang membantu saya, menyelamatkan hidup saya."

Maureen menambahkan: “Sungguh mengubah hidup jika dia kembali dan dia bisa berjalan bersama saya dan mendaki bukit. Rasanya seperti saya mendapatkan suami saya kembali."

"Hubungan kami sekarang berada di jalur yang benar dan kembali ke tempat semula."
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More