Rusia Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Isyarat untuk NATO

Sabtu, 01 Mei 2021 - 07:22 WIB
Rusia untuk pertama kalinya melakukan uji tembak rudal jelajah supersonik pembunuh kapal induk P-1000 Vulkan di Laut Hitam, Jumat (30/4/2021). Foto/The Moscow Times
MOSKOW - Angkatan Laut Rusia menembakkan rudal jelajah anti-kapal supersonik, yang dijuluki sebagai rudal pembunuh kapal induk, di Laut Hitam pada hari Jumat. Pakar militer mengatakan tembakan misil dalam sebuah uji coba itu sebagai isyarat untuk NATO yang akan menggelar latihan militer di wilayah yang sama.

Dengan ketegangan yang masih membara menyusul penumpukan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia men-tweet-kan cuplikan video yang menggambarkan kapal penjelajah Moskva dari Armada Laut Hitam meluncurkan rudal anti-kapal supersonik Vulkan.



Kementerian itu mengatakan rudal P-1000 Vulkan, versi perbaikan dari rudal P-500 Bazalt era Soviet dengan jangkauan yang lebih jauh, ditembakkan melalui sistem rudal utama Bazalt kapal perang Moskva.

Misil anti-kapal itu mendarat sekitar 19 mil jauhnya.



Rekaman video yang di-tweet-kanKementerian Pertahanan juga menunjukkan tembakan rudal berbahaya tersebut dari sejumlah sudut.

Media militer Rusia, Zvezda, memperlihatkan reruntuhan "kapal musuh" yang jadi target simulasi serangan. "Rudal ini adalah alasan mengapa [rudal] kapal penjelajah kami disebut 'pembunuh kapal induk'," bunyi laporan media tersebut yang dilansir The Moscow Times, Sabtu (1/5/2021).

Minggu ini, Moskva, kapal perang lain, dan helikopter militer terlibat dalam latihan pertempuran laut. Itu terjadi ketika kapal Coast Guard AS; Hamilton, sebuah cutter, bergerak ke Laut Hitam untuk bekerja dengan sekutu NATO di wilayah tersebut. Kapal itu dilacak oleh armada Rusia.

Mathieu Boulegue, pakar militer di lembaga think tank Chatham House London, mengatakan peluncuran rudal dari Moskva adalah niat Rusia untuk menunjukkan peningkatan kehadiran Angkatan Laut-nya di wilayah tersebut, yang mengikuti unjuk kekuatan baru-baru ini di Crimea.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More