Garda Revolusi Iran Geledah Kantor Presiden dan Menlu Soal Rekaman Bocor

Jum'at, 30 April 2021 - 17:31 WIB
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Foto/REUTERS
TEHERAN - Para agen Korp Garda Revolusi Iran (IRGC) menggeledah kantor presiden dan menteri luar negeri (menlu) pada Kamis (29/4).

Kabar penggeledahan itu dilaporkan situs berita yang dikelola di pengasingan. Saat ini terjadi kekisruhan politik terkait rekaman yang bocor di mana menteri luar negeri (menlu) mengkritik Garda Revolusi.

“Agen dari Organisasi Intelijen IRGC menyita file-file dari kantor Presiden Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif setelah melakukan penggeledahan pada Kamis (29/4),” ungkap laporan IranWire.





“Para agen IRGC bentrok sebentar dengan tim keamanan kedua pejabat saat mencoba memasuki kantor mereka,” papar IranWire.



Badan intelijen IRGC beroperasi setara dengan, dan jadi saingan, Kementerian Intelijen Iran.



Dalam rekaman yang bocor, disiarkan pada Minggu oleh stasiun TV Internasional Iran yang berbasis di London, Zarif terdengar mengeluh tentang memiliki sedikit pengaruh terhadap kebijakan luar negeri dibandingkan dengan IRGC dan komandannya yang terbunuh, Qassem Soleimani.

Soleimani memimpin Pasukan Quds, sayap luar negeri IRGC. Dia dianggap sebagai tokoh paling kuat di Iran setelah pemimpin tertinggi.

Dia tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Irak pada Januari 2020.

Rekaman yang bocor tersebut menyebabkan keributan di kalangan kelas politik di Iran, di mana kritik terhadap IRGC dan Soleimani menjadi garis merah.

Zarif, yang telah melakukan tur regional sejak sebelum kebocoran rekaman muncul, mengatakan dalam posting Instagram pada Rabu bahwa dia "menyesali" bagaimana rekaman, yang dia gambarkan sebagai "debat teoritis rahasia" yang dimaksudkan untuk membantu pemerintahan di masa depan, berubah menjadi " konflik internal."

Dia mengatakan komentar "jujur"-nya disalahartikan sebagai kritik pribadi.

Situs web Rouhani melaporkan pada Kamis bahwa Penasihat Senior Presiden Hesamoddin Ashena mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala Pusat Studi Strategis, lembaga pemikir yang dikelola pemerintah yang mengatur wawancara dengan Zarif yang akhirnya bocor.

Juga pada Kamis, kantor berita semi-resmi ISNA melaporkan mengutip sumber di pengadilan, bahwa lebih dari 15 orang telah dilarang meninggalkan negara itu karena kebocoran rekaman tersebut.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More