Pemukim Israel Bakar Mobil di Yerusalem, Teriak: Semoga Desamu Terbakar
Kamis, 29 April 2021 - 07:31 WIB
TEPI BARAT - Pemukim Israel membakar tiga mobil warga Palestina tadi malam di desa Beit Iksa, barat laut Yerusalem yang diduduki.
“Mereka juga mencoretkan slogan-slogan yang mengancam di jalan,” ungkap laporan kantor berita Wafa.
Vandalisme itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem. Aksi itu meningkat sejak awal bulan suci Ramadhan.
Menurut sumber lokal, tiga mobil pribadi dibakar, dan pemukim Israel dari permukiman ilegal Ramot menulis, "Yahudi, ayo menang" di jalan. Di bawahnya, mereka menulis "Tiktok" bersama dengan bintang Daud.
Mereka menambahkan, mobil-mobil itu milik anggota keluarga Abu Khalaf, Anas Khatib dan Issa Hammouda Gheith.
Jendela dari beberapa mobil yang diparkir juga dihancurkan, sementara puluhan pemukim Israel berkumpul dan meneriakkan "Semoga desamu terbakar."
“Warga Beit Iksa mengeluh bahwa satu truk pemadam kebakaran Israel datang tetapi tidak memadamkan apinya,” papar laporan Haaretz.
Mereka harus menunggu truk pemadam kebakaran Palestina, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba.
"Mobil-mobil itu tidak penting, kami mengkhawatirkan keluarga kami," ujar pengacara Abdullah Hamdan, penduduk Beit Iksa, kepada Haaretz. "Kali ini mereka merusak mobil, lain kali mereka akan melukai orang."
Sejak awal Ramadhan, warga Palestina di Yerusalem telah menghadapi kekerasan dan pelecehan oleh pemukim ekstremis Israel, terutama, pengikut kelompok Kahanist Lahava.
Para pemukim Israel telah mencoba membakar rumah-rumah Palestina di Kota Tua Yerusalem, dan menyerukan agar mereka yang memprotes dibunuh.
Gadi Gvaryahu, ketua organisasi kejahatan anti-kebencian Tag Meir, mengatakan setelah insiden itu bahwa "mereka yang menyembunyikan aksi kebencian oleh organisasi Lehava pada hari Kamis sedang menuai angin puyuh."
Para ekstremis terus dilindungi dalam aktivitas keji mereka terhadap Palestina oleh polisi Israel. Sebaliknya, lebih dari 100 pengunjuk rasa Palestina terluka dalam serangan pemukim ini, dan lebih dari 100 orang lainnya telah ditangkap.
“Mereka juga mencoretkan slogan-slogan yang mengancam di jalan,” ungkap laporan kantor berita Wafa.
Vandalisme itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem. Aksi itu meningkat sejak awal bulan suci Ramadhan.
Menurut sumber lokal, tiga mobil pribadi dibakar, dan pemukim Israel dari permukiman ilegal Ramot menulis, "Yahudi, ayo menang" di jalan. Di bawahnya, mereka menulis "Tiktok" bersama dengan bintang Daud.
Mereka menambahkan, mobil-mobil itu milik anggota keluarga Abu Khalaf, Anas Khatib dan Issa Hammouda Gheith.
Baca Juga
Jendela dari beberapa mobil yang diparkir juga dihancurkan, sementara puluhan pemukim Israel berkumpul dan meneriakkan "Semoga desamu terbakar."
“Warga Beit Iksa mengeluh bahwa satu truk pemadam kebakaran Israel datang tetapi tidak memadamkan apinya,” papar laporan Haaretz.
Mereka harus menunggu truk pemadam kebakaran Palestina, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba.
"Mobil-mobil itu tidak penting, kami mengkhawatirkan keluarga kami," ujar pengacara Abdullah Hamdan, penduduk Beit Iksa, kepada Haaretz. "Kali ini mereka merusak mobil, lain kali mereka akan melukai orang."
Sejak awal Ramadhan, warga Palestina di Yerusalem telah menghadapi kekerasan dan pelecehan oleh pemukim ekstremis Israel, terutama, pengikut kelompok Kahanist Lahava.
Para pemukim Israel telah mencoba membakar rumah-rumah Palestina di Kota Tua Yerusalem, dan menyerukan agar mereka yang memprotes dibunuh.
Gadi Gvaryahu, ketua organisasi kejahatan anti-kebencian Tag Meir, mengatakan setelah insiden itu bahwa "mereka yang menyembunyikan aksi kebencian oleh organisasi Lehava pada hari Kamis sedang menuai angin puyuh."
Para ekstremis terus dilindungi dalam aktivitas keji mereka terhadap Palestina oleh polisi Israel. Sebaliknya, lebih dari 100 pengunjuk rasa Palestina terluka dalam serangan pemukim ini, dan lebih dari 100 orang lainnya telah ditangkap.
(sya)
tulis komentar anda