Raja Salman Puji Upaya Realisasi Tujuan Visi Arab Saudi 2030
Rabu, 28 April 2021 - 11:01 WIB
RIYADH - Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman memuji instansi pemerintah Arab Saudi serta sektor swasta dan nirlaba atas upaya mereka mewujudkan tujuan Visi 2030.
Visi 2030 dirancang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi negara dan warga Saudi.
Dalam sidang Kabinet pekanan pada Selasa (27/4) yang digelar secara virtual, Raja Salman mengarahkan seluruh menteri dan pejabat pemerintah untuk terus melakukan upaya, menggunakan dan memanfaatkan semua kemampuan selama tahap selanjutnya untuk mencapai sisa tujuan visi guna memenuhi aspirasi negara.
Di awal sesi, Kabinet memuji isi pidato Penjaga Dua Masjid Suci pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Para Pemimpin tentang Iklim, yang mewujudkan peran perintis Arab Saudi dan inisiatif kualitatifnya mengurangi emisi dan melestarikan lingkungan dan berbagai komponennya, serta dukungannya untuk program energi bersih, inovasi, dan transisi ke proyek hijau sejalan dengan Visi Saudi 2030.
Atas arahan kerajaan, Putra Mahkota yang juga merupakan Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan memberi pengarahan kepada Kabinet tentang pencapaian program dan proyek Visi Saudi 2030, yang disetujui Kabinet pada 25 April 2016.
Putra Mahkota meninjau reformasi dan pencapaian terpenting dari program realisasi visi selama fase pertama, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur pendukung, pembangunan struktur kelembagaan dan legislatif, pengembangan kebijakan publik, dan inisiatif pemberdayaan.
Pelaksana Menteri Media Majid Al-Qasabi, dalam pernyataan kepada Saudi Press Agency, menunjukkan Kabinet membahas peristiwa terbaru di tingkat regional maupun global.
Kabinet merujuk pada isi pidato Arab Saudi pada debat baru-baru ini di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) berjudul "Situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina."
Dalam debat tersebut, Kerajaan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas langkah-langkah eskalasi yang dilakukan Iran, mengancam keamanan dan stabilitas regional.
Arab Saudi merujuk pada program nuklir Iran, peran subversifnya dengan mendukung milisi Houthi, yang pada gilirannya menyerang fasilitas minyak, warga sipil, dan infrastruktur sipil di Kerajaan.
Arab Saudi selama debat juga meminta komunitas internasional tegas menentang kebijakan Israel dan mendorong proses perdamaian ke depan untuk mencapai kesepakatan yang akan memulihkan hak-hak sah rakyat Palestina.
Kabinet juga menindaklanjuti perkembangan terkini terkait pandemi virus corona, baik lokal maupun internasional, serta statistik terkini yang dilaporkan terkait virus serta indikator terkait lainnya, seperti tren kurva, upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk melestarikan kebersihan komunitas dan untuk melindungi pencapaian yang dicapai selama rentang waktu terakhir, di semua tingkatan.
Visi 2030 dirancang untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi negara dan warga Saudi.
Dalam sidang Kabinet pekanan pada Selasa (27/4) yang digelar secara virtual, Raja Salman mengarahkan seluruh menteri dan pejabat pemerintah untuk terus melakukan upaya, menggunakan dan memanfaatkan semua kemampuan selama tahap selanjutnya untuk mencapai sisa tujuan visi guna memenuhi aspirasi negara.
Di awal sesi, Kabinet memuji isi pidato Penjaga Dua Masjid Suci pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Para Pemimpin tentang Iklim, yang mewujudkan peran perintis Arab Saudi dan inisiatif kualitatifnya mengurangi emisi dan melestarikan lingkungan dan berbagai komponennya, serta dukungannya untuk program energi bersih, inovasi, dan transisi ke proyek hijau sejalan dengan Visi Saudi 2030.
Atas arahan kerajaan, Putra Mahkota yang juga merupakan Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan memberi pengarahan kepada Kabinet tentang pencapaian program dan proyek Visi Saudi 2030, yang disetujui Kabinet pada 25 April 2016.
Putra Mahkota meninjau reformasi dan pencapaian terpenting dari program realisasi visi selama fase pertama, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur pendukung, pembangunan struktur kelembagaan dan legislatif, pengembangan kebijakan publik, dan inisiatif pemberdayaan.
Pelaksana Menteri Media Majid Al-Qasabi, dalam pernyataan kepada Saudi Press Agency, menunjukkan Kabinet membahas peristiwa terbaru di tingkat regional maupun global.
Kabinet merujuk pada isi pidato Arab Saudi pada debat baru-baru ini di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) berjudul "Situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina."
Dalam debat tersebut, Kerajaan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas langkah-langkah eskalasi yang dilakukan Iran, mengancam keamanan dan stabilitas regional.
Arab Saudi merujuk pada program nuklir Iran, peran subversifnya dengan mendukung milisi Houthi, yang pada gilirannya menyerang fasilitas minyak, warga sipil, dan infrastruktur sipil di Kerajaan.
Arab Saudi selama debat juga meminta komunitas internasional tegas menentang kebijakan Israel dan mendorong proses perdamaian ke depan untuk mencapai kesepakatan yang akan memulihkan hak-hak sah rakyat Palestina.
Kabinet juga menindaklanjuti perkembangan terkini terkait pandemi virus corona, baik lokal maupun internasional, serta statistik terkini yang dilaporkan terkait virus serta indikator terkait lainnya, seperti tren kurva, upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk melestarikan kebersihan komunitas dan untuk melindungi pencapaian yang dicapai selama rentang waktu terakhir, di semua tingkatan.
(sya)
tulis komentar anda