Geger Rekaman Zarif Ungkap Rebutan Kekuasaan Iran, IRGC Lebih Berkuasa
Selasa, 27 April 2021 - 11:32 WIB
TEHERAN - Rekaman audio Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bocor. Rekaman itu mengungkap ada perebutan kekuasaan di balik layar para pemimpin Iran antara kubu pemimpin reformis dengan Korps Garda Revolusi Islam ( IRGC ).
Zarif mengatakan IRGC cenderung mengambil alih kekuasaan karena mengesampingkan banyak keputusan pemerintah serta mengabaikan nasihat pemerintah.
Dalam satu momen luar biasa dalam rekaman yang muncul hari Minggu, Zarif meninggalkan garis resmi penghormatan pada Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC— lengan aparat keamanan Iran untuk asing—yang dibunuh oleh Amerika Serikat (AS) melalui serangan drone di Baghdad, Irak, pada Januari 2020.
Jenderal itu, kata Zarif, melemahkannya dalam banyak langkah, bekerja dengan Rusia untuk menyabot kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia dan mengadopsi kebijakan terhadap perang panjang Suriah yang merusak kepentingan Iran.
"Di Republik Islam, bidang militer berkuasa," kata Zarif dalam rekaman percakapan selama tiga jam yang merupakan bagian dari proyek sejarah lisan yang mendokumentasikan pekerjaan pemerintahan saat ini.
"Saya telah mengorbankan diplomasi untuk bidang militer daripada bidang yang melayani diplomasi," ungkap Zarif dalam rekaman tersebut yang dikutip New York Times, Selasa (27/4/2021).
Rekaman audio itu bocor pada saat kritis bagi Iran, karena negara itu sedang membahas kerangka kerja untuk kemungkinan kembali ke kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya. Pembicaraan melalui perantara telah berlangsung di Jenewa.
Tidak jelas apa efeknya, jika ada, bocoran rekaman itu akan berdampak pada pembicaraan itu, atau pada posisi Zarif.
Zarif mengatakan IRGC cenderung mengambil alih kekuasaan karena mengesampingkan banyak keputusan pemerintah serta mengabaikan nasihat pemerintah.
Dalam satu momen luar biasa dalam rekaman yang muncul hari Minggu, Zarif meninggalkan garis resmi penghormatan pada Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC— lengan aparat keamanan Iran untuk asing—yang dibunuh oleh Amerika Serikat (AS) melalui serangan drone di Baghdad, Irak, pada Januari 2020.
Jenderal itu, kata Zarif, melemahkannya dalam banyak langkah, bekerja dengan Rusia untuk menyabot kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia dan mengadopsi kebijakan terhadap perang panjang Suriah yang merusak kepentingan Iran.
"Di Republik Islam, bidang militer berkuasa," kata Zarif dalam rekaman percakapan selama tiga jam yang merupakan bagian dari proyek sejarah lisan yang mendokumentasikan pekerjaan pemerintahan saat ini.
"Saya telah mengorbankan diplomasi untuk bidang militer daripada bidang yang melayani diplomasi," ungkap Zarif dalam rekaman tersebut yang dikutip New York Times, Selasa (27/4/2021).
Rekaman audio itu bocor pada saat kritis bagi Iran, karena negara itu sedang membahas kerangka kerja untuk kemungkinan kembali ke kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya. Pembicaraan melalui perantara telah berlangsung di Jenewa.
Tidak jelas apa efeknya, jika ada, bocoran rekaman itu akan berdampak pada pembicaraan itu, atau pada posisi Zarif.
tulis komentar anda