Turki Sampaikan Ucapan Belasungkawa Atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Minggu, 25 April 2021 - 07:52 WIB
ANKARA - Turki menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Indonesia atas kecelakaan kapal selam KRI Nanggala-402 yang sempat dinyatakan hilang awal pekan inidan kemudian dinyatakan tenggelam. Kapal selam KRI Nanggala-402 membawa 53 awak saat kejadian itu terjadi.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menerima "dengan kesedihan yang mendalam" berita bahwa kapal selam itu tenggelam dan awaknya tewas di lepas pantai pulau Bali.
Pernyataan ini menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Indonesia, pemerintah dan Angkatan Laut Indonesia seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu, Minggu (25/4/2021).
Sebelumnya, ucapan yang sama juga telah disampaikan oleh Inggris melalui Menteri urusan Asia Kementerian Luar Negeri Inggris Nigel Adams dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.
Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang bersama awaknya saat latihan pada Rabu lalu. Kapal selam itu dibangun di Jerman pada tahun 1977 dan mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.
Upaya pencarian selama tiga hari kemudian berhasil sejumlah serpihan dan barang di beberapa lokasi pada Sabtu (25/4/2021).
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam).
"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya proses pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," kata Panglima TNI saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono serpihan dan barang-barang yang ditemukan diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam.
"Ini tidak akan terangkat keluar kapal, apabila tidak ada tekananan dari luar atau terjadi peristiwa ledakan di kapal itu," katanya.
Selanjutnya, dia juga menjelaskan bukti-bukti barang yang diduga komponen dari kapal selam KRI Nanggala 402 yang terapung bersama dengan tumpahan minyak.
Penemuan serpihan komponen dan barang menunjukkan upaya pencarian KRI Nanggala-402 makin dekat. KSAL Laksamana Yudo Margono menjelaskan para personel yang dikerahkan baik TNI, Polri, Basarnas, serta instansi terkait dan luar negeri tetap berusaha keras menemukan kapal selam andalan TNI tersebut.
"Kita akan berusaha keras, khususnya pada kedalaman laut yang kita deteksi tadi adalah kedalaman 850 meter," jelas Laksamana Yudo Margono.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menerima "dengan kesedihan yang mendalam" berita bahwa kapal selam itu tenggelam dan awaknya tewas di lepas pantai pulau Bali.
Pernyataan ini menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Indonesia, pemerintah dan Angkatan Laut Indonesia seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu, Minggu (25/4/2021).
Sebelumnya, ucapan yang sama juga telah disampaikan oleh Inggris melalui Menteri urusan Asia Kementerian Luar Negeri Inggris Nigel Adams dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.
Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang bersama awaknya saat latihan pada Rabu lalu. Kapal selam itu dibangun di Jerman pada tahun 1977 dan mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981.
Upaya pencarian selama tiga hari kemudian berhasil sejumlah serpihan dan barang di beberapa lokasi pada Sabtu (25/4/2021).
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam).
"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya proses pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," kata Panglima TNI saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono serpihan dan barang-barang yang ditemukan diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam.
"Ini tidak akan terangkat keluar kapal, apabila tidak ada tekananan dari luar atau terjadi peristiwa ledakan di kapal itu," katanya.
Selanjutnya, dia juga menjelaskan bukti-bukti barang yang diduga komponen dari kapal selam KRI Nanggala 402 yang terapung bersama dengan tumpahan minyak.
Baca Juga
Penemuan serpihan komponen dan barang menunjukkan upaya pencarian KRI Nanggala-402 makin dekat. KSAL Laksamana Yudo Margono menjelaskan para personel yang dikerahkan baik TNI, Polri, Basarnas, serta instansi terkait dan luar negeri tetap berusaha keras menemukan kapal selam andalan TNI tersebut.
"Kita akan berusaha keras, khususnya pada kedalaman laut yang kita deteksi tadi adalah kedalaman 850 meter," jelas Laksamana Yudo Margono.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda