Koalisi LEAF Galang Dana untuk Pelestarian Hutan Tropis dan Aksi Iklim Global

Jum'at, 23 April 2021 - 16:56 WIB
Hutan tropis. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Sejumlah negara dan perusahaan mengumumkan pembentukan Koalisi LEAF (The Lowering Emissions by Accelerating Forest) dalam acara Leaders Summit on Climate. Koalisi ini adalah sebuah inisiatif yang ambisius antara sektor publik dan swasta yang dirancang untuk mengakselerasi aksi iklim , dengan menyediakan mekanisme pembiayaan berbasis hasil bagi negara – negara yang berkomitmen untuk melestarikan hutan tropisnya.

Inisiatif ini bertujuan untuk memobilisasi pembiayaan dengan dana sebesar USD1 miliar, dan menandai salah satu upaya publik dan swasta dalam skala terbesar guna melestarikan hutan tropis, yang dapat bermanfaat bagi miliaran jiwa sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.

"Koalisi LEAF merupakan contoh terobosan skala dan jenis kolaborasi yang dibutuhkan untuk melawan krisis iklim, dan mencapai angka emisi nol bersih pada tahun 2050 di tingkat global. Strategi yang menyatukan sumber daya dari sektor pemerintah dan swasta menjadi langkah penting dalam mendukung upaya skala besar yang harus dilancarkan guna menghentikan deforestasi dan mengawali restorasi hutan tropis dan sub-tropis," ungkap Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim, John Kerry.

Koalisi LEAF adalah sebuah inisiatif yang awalnya diikuti oleh beberapa negara antara lain pemerintah Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, serta beberapa perusahaan terkemuka seperti Amazon, Airbnb, Bayer, Boston Consulting Group, GSK, McKinsey, Nestlé, Salesforce, dan Unilever.

Para peserta di dalam Koalisi akan mendukung pengurangan emisi berkualitas tinggi dari negara–negara dengan hutan tropis dan sub-tropis, sehingga upaya untuk mengurangi dan menghentikan deforestasi dapat berjalan dengan baik. Emergent, lembaga nirlaba asal Amerika Serikat, akan menyediakan sarana untuk memfasilitasi transaksi dan berperan sebagai Koordinator Administratif LEAF.



LEAF bertujuan untuk terus berekspansi sehingga mendapatkan dukungan dari berbagai negara dan perusahaan lain dalam beberapa bulan ke depan. Daftar akhir keikutsertaan dari pemerintah dan perusahaan yang berpartisipasi di dalam inisiatif ini, berikut dengan jumlah total dana yang dimobilisasi melalui Koalisi, akan diumumkan pada saat penandatanganan perjanjian pembelian pengurangan emisi dengan negara-negara hutan tropis pada akhir tahun ini.



"Hutan tropis dunia merupakan paru-paru planet kita, namun kita kehilangan ekosistem yang amat berharga terlalu cepat," ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Johnson menambahkan kondisi tersebut berdampak serius pada miliaran populasi penduduk dunia yang bergantung pada hutan untuk penghidupan dan keberlanjutan hidup mereka, sekaligus memundurkan upaya dalam melawan perubahan iklim. Ia berpendapat, waktu untuk melindungi hutan tropis dari kerugian yang tak dapat digantikan dan membatasi pemanasan global hingga 1.5 derajat Celcius sudah kian menipis.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More