Presiden Iran Rouhani Desak Para Jenderal Menjauh dari Politik
Selasa, 20 April 2021 - 06:06 WIB
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak para purnawirawan jenderal yang ingin mencalonkan diri dalam pemilu presiden yang dijadwalkan pada 18 Juni untuk menjauh dari politik.
"Tugas angkatan bersenjata kita tidak hanya bersifat militer tetapi juga tidak terlibat dalam politik," ungkap Rouhani.
Dia mencatat bahwa misi tentara adalah melindungi kedaulatan bangsa dan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.
Beberapa mantan pejabat militer mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dalam gerakan reformis, yang dipimpin Rouhani, bahwa negara tersebut mungkin akan dipimpin oleh pemerintahan militer di masa depan.
Namun, tidak ada hambatan konstitusional untuk mencegah mantan perwira militer tersebut mencalonkan diri untuk jabatan terpilih.
Saat ini hanya personel militer yang masih aktif yang dilarang terlibat dalam kegiatan politik.
Gerakan reformis Iran belum mengumumkan calonnya untuk pemilu. Setelah menjabat selama dua periode, Rouhani tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk yang ketiga.
Para reformis telah menyebut dua nama sebagai kandidat potensial yakni mantan Presiden Mohammad Khatami dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.
Namun, Khatami dilarang mencalonkan diri karena dia masuk daftar hitam setelah secara terbuka mengkritik pemilu 2009, dan Zarif tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam pemilu.
"Tugas angkatan bersenjata kita tidak hanya bersifat militer tetapi juga tidak terlibat dalam politik," ungkap Rouhani.
Dia mencatat bahwa misi tentara adalah melindungi kedaulatan bangsa dan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.
Beberapa mantan pejabat militer mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dalam gerakan reformis, yang dipimpin Rouhani, bahwa negara tersebut mungkin akan dipimpin oleh pemerintahan militer di masa depan.
Namun, tidak ada hambatan konstitusional untuk mencegah mantan perwira militer tersebut mencalonkan diri untuk jabatan terpilih.
Saat ini hanya personel militer yang masih aktif yang dilarang terlibat dalam kegiatan politik.
Gerakan reformis Iran belum mengumumkan calonnya untuk pemilu. Setelah menjabat selama dua periode, Rouhani tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk yang ketiga.
Para reformis telah menyebut dua nama sebagai kandidat potensial yakni mantan Presiden Mohammad Khatami dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.
Namun, Khatami dilarang mencalonkan diri karena dia masuk daftar hitam setelah secara terbuka mengkritik pemilu 2009, dan Zarif tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam pemilu.
(sya)
tulis komentar anda