Jerman Belum Berencana Segera Perbaiki Hubungan dengan AS

Senin, 19 April 2021 - 03:00 WIB
Ilustrasi
BERLIN - Jerman termasuk di antara banyak negara Eropa yang menarik napas lega ketika Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2020. Melihat Eropa sebagai musuh, Trump berusaha keras untuk merusak hubungan AS dengan sekutu utamanya di Eropa.

Trump sering menargetkan Jerman ketika Kanselir Angela Merkel menghadapi amarahnya. Dia secara terbuka menyebut Merkel "bodoh" dan mengecam Berlin karena tidak hanya surplus perdagangannya, tetapi juga karena menolak untuk meningkatkan pengeluaran militernya dan kerja sama energinya yang mendalam dengan Rusia.





Jadi, tidak mengherankan jika pemerintah Merkel menyambut baik kesediaan dan kesiapan Biden untuk membangun kembali hubungan Amerika-Jerman. Faktanya, kemenangan pemilihan Biden menimbulkan harapan tinggi, tidak hanya di Berlin, tetapi di seluruh ibu kota Eropa.

Namun, meski pemerintahan Biden sejak awal menunjukkan kesiapannya yang teguh untuk memperbaiki hubungannya dengan pemerintah Merkel, harapan untuk segera memperbaiki hubungan pupus dengan cepat.

Biden telah membawa AS bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, Biden menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap Pasal 5 NATO tentang pertahanan kolektif, menyarankan bahwa serangan terhadap satu anggota aliansi akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.



Dia juga setuju untuk memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START) dengan Rusia dan menyatakan kesiapan untuk kembali ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tentang program nuklir Iran.

Secara keseluruhan, harapan tinggi bahwa semua langkah Biden ini akan membuka babak baru dalam hubungan dekat dengan Jerman, tetapi perbedaan tampak besar di bidang politik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More