Profesor Indonesia Ini Dianugerahi Penghargaan Tertinggi di Taiwan
Jum'at, 16 April 2021 - 15:41 WIB
JAKARTA - Profesor Felycia Edi Soetaredjo asal Indonesia baru-baru ini dianugerahi "Distinguished Taiwan Alumni Award" tahun ke-2 oleh Kementerian Pendidikan Taiwan . Itu merupakan salah satu penghargaan tertinggi di Taiwan bagi para alumninya di seluruh dunia yang berprestasi.
Felycia saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Acara penghargaan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Pendidikan Taiwan, yang akan memilih 5 sampai 10 alumni Taiwan di seluruh dunia yang berprestasi untuk dianugerahi penghargaan tertinggi.
Profesor Felycia adalah peraih "Distinguished Taiwan Alumni Award" yang pertama dari Indonesia. Dia juga pernah terpilih sebagai Outstanding Alumni Department of Chemical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology di tahun 2019.
Setelah menerima gelar Ph.D. dari National Taiwan University of Science and Technology, dia mengajar dan memberikan kontribusi di Universitas Katolik Widya Mandala di Surabaya. Setelah menerima penghargaan, Felycia mengucapkan terima kasih kepada almamaternya; National Taiwan University of Science and Technology, atas pembinaan yang telah diberikan, dan merasa sangat tersanjung dianugerahi kehormatan ini oleh Kementerian Pendidikan Taiwan.
Dia juga mengungkapkan Taiwan adalah kampung halamannya yang kedua, yang membuatnya bisa belajar dengan sukses. Felycia mengakui Program Pengembangan Bakat dari Taiwan New Southbound Policy telah menunjukkan tujuan Taiwan untuk berkontribusi dalam pengembangan bakat terhadap komunitas internasional.
Pendidikan tinggi yang berkualitas unggul di Taiwan, ditambah dengan kehidupan yang nyaman, telah menyebabkan jumlah pelajar internasional yang pergi ke Taiwan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari 57.000 pada tahun ajaran 2011 meningkat lebih dari 120.000 di tahun ajaran 2020.
Di bawah Program Pengembangan Bakat dari Taiwan New Southbound Policy, jumlah pelajar Asia Tenggara semakin berkembang pesat. Misalnya, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan pada tahun 2016 sebanyak 5.074 orang mulai mengalami peningkatan.
Meskipun ikut terpengaruh pandemi COVID-19 tahun lalu, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan bahkan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 13.804 orang, dan merupakan negara sumber pelajar asing terbesar ketiga di Taiwan, yang menunjukkan bahwa perguruan tinggi Taiwan sangat diminati pelajar Indonesia.
Lingkungan sekolah dan tempat tinggal di Taiwan selalu dipuji oleh pelajar Indonesia. Pengadaan lingkungan yang ramah muslim oleh pemerintah Taiwan dan pihak swasta membuat banyak pelajar muslim Indonesia semakin merasakan keramahannya.
Felycia saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Acara penghargaan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Pendidikan Taiwan, yang akan memilih 5 sampai 10 alumni Taiwan di seluruh dunia yang berprestasi untuk dianugerahi penghargaan tertinggi.
Profesor Felycia adalah peraih "Distinguished Taiwan Alumni Award" yang pertama dari Indonesia. Dia juga pernah terpilih sebagai Outstanding Alumni Department of Chemical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology di tahun 2019.
Setelah menerima gelar Ph.D. dari National Taiwan University of Science and Technology, dia mengajar dan memberikan kontribusi di Universitas Katolik Widya Mandala di Surabaya. Setelah menerima penghargaan, Felycia mengucapkan terima kasih kepada almamaternya; National Taiwan University of Science and Technology, atas pembinaan yang telah diberikan, dan merasa sangat tersanjung dianugerahi kehormatan ini oleh Kementerian Pendidikan Taiwan.
Dia juga mengungkapkan Taiwan adalah kampung halamannya yang kedua, yang membuatnya bisa belajar dengan sukses. Felycia mengakui Program Pengembangan Bakat dari Taiwan New Southbound Policy telah menunjukkan tujuan Taiwan untuk berkontribusi dalam pengembangan bakat terhadap komunitas internasional.
Pendidikan tinggi yang berkualitas unggul di Taiwan, ditambah dengan kehidupan yang nyaman, telah menyebabkan jumlah pelajar internasional yang pergi ke Taiwan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari 57.000 pada tahun ajaran 2011 meningkat lebih dari 120.000 di tahun ajaran 2020.
Di bawah Program Pengembangan Bakat dari Taiwan New Southbound Policy, jumlah pelajar Asia Tenggara semakin berkembang pesat. Misalnya, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan pada tahun 2016 sebanyak 5.074 orang mulai mengalami peningkatan.
Meskipun ikut terpengaruh pandemi COVID-19 tahun lalu, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan bahkan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 13.804 orang, dan merupakan negara sumber pelajar asing terbesar ketiga di Taiwan, yang menunjukkan bahwa perguruan tinggi Taiwan sangat diminati pelajar Indonesia.
Lingkungan sekolah dan tempat tinggal di Taiwan selalu dipuji oleh pelajar Indonesia. Pengadaan lingkungan yang ramah muslim oleh pemerintah Taiwan dan pihak swasta membuat banyak pelajar muslim Indonesia semakin merasakan keramahannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda