China Sarankan Jepang Buang Saja 1,25 Juta Air Nuklir Fukushima ke AS
Kamis, 15 April 2021 - 08:47 WIB
Tahun lalu, Greenpeace melaporkan bahwa air limbah dari reaktor nuklir Fukushima lebih berbahaya daripada yang diklaim aman oleh pemerintah Jepang.
Publikasi mereka berjudul "Stemming the tide 2020: The reality of the Fukushima radioactive water crisis" mengeklaim bahwa air yang diolah masih mengandung tingkat karbon-14 yang berbahaya, sebuah zat radioaktif yang memiliki potensi untuk merusak DNA manusia.
Organisasi tersebut mengeklaim bahwa pemerintah Jepang telah salah menggambarkan air limbah nuklir sebagai "air olahan", dan telah memberikan kesan bahwa radioaktif tritium adalah satu-satunya radionuklida di dalam air.
Lebih dari 1 juta ton air limbah nuklir telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak berwenang Jepang sejak pembangkit nuklir itu meleleh akibat diguncang gempa besar dan tsunami lebih dari satu dekade lalu.
Publikasi mereka berjudul "Stemming the tide 2020: The reality of the Fukushima radioactive water crisis" mengeklaim bahwa air yang diolah masih mengandung tingkat karbon-14 yang berbahaya, sebuah zat radioaktif yang memiliki potensi untuk merusak DNA manusia.
Organisasi tersebut mengeklaim bahwa pemerintah Jepang telah salah menggambarkan air limbah nuklir sebagai "air olahan", dan telah memberikan kesan bahwa radioaktif tritium adalah satu-satunya radionuklida di dalam air.
Lebih dari 1 juta ton air limbah nuklir telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak berwenang Jepang sejak pembangkit nuklir itu meleleh akibat diguncang gempa besar dan tsunami lebih dari satu dekade lalu.
(min)
tulis komentar anda