Korut Diprediksi Bakal Punya 242 Rudal Nuklir Pada Tahun 2027
Rabu, 14 April 2021 - 20:40 WIB
"Berdasarkan angka-angka ini, jumlah total senjata nuklir Korea Utara pada tahun 2027 akan menjadi antara 151 dan 242, di samping puluhan Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) seluler," perkiraan laporan tersebut.
Dengan persenjataan nuklirnya, strategi Korut difokuskan pada pencegahan dengan pembalasan, serta memisahkan Amerika Serikat (AS) dari sekutu regionalnya, Korsel dan Jepang.
Korut akan meningkatkan ketegangan menjadi perang nuklir skala penuh yang akan menghancurkan Semenanjung Korea, serta kawasan Asia-Pasifik.
Selain itu, kediktatoran dapat menggunakan persenjataan nuklirnya tidak hanya untuk melawan pangkalan AS di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang, tetapi juga di daratan Amerika.
Laporan itu menyarankan AS dan Korsel harus siap mengalahkan Korut.
"Sekutu harus menghancurkan dan menetralkan pangkalan nuklir dan rudal Korea Utara, fasilitas, serta fasilitas komando dan komunikasi untuk mencegahnya menggunakan rudal berujung nuklir," tulis laporan itu.
"Aliansi tersebut harus meningkatkan kemampuan intelijen yang melacak posisi senjata nuklir, rudal, dan kepemimpinan Korea Utara – termasuk Kim Jong-un – dengan meningkatkan dan secara organik menghubungkan satelit pengintai, pesawat, dan drone,” sambung laporan itu.
Selain itu, kecerdasan manusia harus digunakan untuk melampaui sumber yang berasal dari kecerdasan yang dikendalikan sensor.
Dengan persenjataan nuklirnya, strategi Korut difokuskan pada pencegahan dengan pembalasan, serta memisahkan Amerika Serikat (AS) dari sekutu regionalnya, Korsel dan Jepang.
Korut akan meningkatkan ketegangan menjadi perang nuklir skala penuh yang akan menghancurkan Semenanjung Korea, serta kawasan Asia-Pasifik.
Selain itu, kediktatoran dapat menggunakan persenjataan nuklirnya tidak hanya untuk melawan pangkalan AS di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang, tetapi juga di daratan Amerika.
Laporan itu menyarankan AS dan Korsel harus siap mengalahkan Korut.
"Sekutu harus menghancurkan dan menetralkan pangkalan nuklir dan rudal Korea Utara, fasilitas, serta fasilitas komando dan komunikasi untuk mencegahnya menggunakan rudal berujung nuklir," tulis laporan itu.
"Aliansi tersebut harus meningkatkan kemampuan intelijen yang melacak posisi senjata nuklir, rudal, dan kepemimpinan Korea Utara – termasuk Kim Jong-un – dengan meningkatkan dan secara organik menghubungkan satelit pengintai, pesawat, dan drone,” sambung laporan itu.
Selain itu, kecerdasan manusia harus digunakan untuk melampaui sumber yang berasal dari kecerdasan yang dikendalikan sensor.
tulis komentar anda