Korut Diprediksi Bakal Punya 242 Rudal Nuklir Pada Tahun 2027
Rabu, 14 April 2021 - 20:40 WIB
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) di bahwa kepemimpinan Kim Jong-un bertujuan untuk memberdayakan persenjataan nuklirnya dengan menambahkan 242 rudal nuklir dan lusinan rudal balistik antara benua dalam enam tahun ke depan.
Begitu laporan bersama oleh Asan Institute for Policy Studies dan Rand Corp di Santa Monica, California.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa upaya dialog saja kemungkinan besar tidak akan efektif dalam mengurangi ancaman dari Korut, dan menyarankan langkah penyebaran senjata nuklir taktis di Korea Selatan (Korsel).
Karena kurangnya sarana politik dan ekonomi, serta keterbatasannya sebagai militer konvensional, Korut telah memfokuskan pada pengembangan senjata nuklir selama lebih dari 30 tahun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa rezim Korut mengembangkan senjata nuklir sebagai alat untuk mencapai tiga tujuan.
"1) Memastikan kelangsungan hidup rezim dan mempertahankan kendali mutlak atas wilayahnya; 2) Mengejar penyatuan dengan Korea Selatan di bawah kepemimpinan Korea Utara, karena keberadaan Korea Selatan yang bebas dan makmur mengancam rezim; dan 3) menantang dominasi AS dan menghindari ketergantungan berlebihan pada China dengan menjadi kekuatan besar regional,” kata laporan itu seperti dikutip dari TRT World, Rabu (14/4/2021).
Setelah uji coba nuklir pertama pada tahun 2006, Korut terus meningkatkan kemampuan nuklir dan teknologi rudal balistik jarak jauhnya, terutama selama kepemimpinan Kim Jong-un saat ini.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa Korut telah memperoleh 30-36 kg plutonium dan 175-645 kg uranium yang diperkaya pada 2019.
Begitu laporan bersama oleh Asan Institute for Policy Studies dan Rand Corp di Santa Monica, California.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa upaya dialog saja kemungkinan besar tidak akan efektif dalam mengurangi ancaman dari Korut, dan menyarankan langkah penyebaran senjata nuklir taktis di Korea Selatan (Korsel).
Karena kurangnya sarana politik dan ekonomi, serta keterbatasannya sebagai militer konvensional, Korut telah memfokuskan pada pengembangan senjata nuklir selama lebih dari 30 tahun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa rezim Korut mengembangkan senjata nuklir sebagai alat untuk mencapai tiga tujuan.
"1) Memastikan kelangsungan hidup rezim dan mempertahankan kendali mutlak atas wilayahnya; 2) Mengejar penyatuan dengan Korea Selatan di bawah kepemimpinan Korea Utara, karena keberadaan Korea Selatan yang bebas dan makmur mengancam rezim; dan 3) menantang dominasi AS dan menghindari ketergantungan berlebihan pada China dengan menjadi kekuatan besar regional,” kata laporan itu seperti dikutip dari TRT World, Rabu (14/4/2021).
Setelah uji coba nuklir pertama pada tahun 2006, Korut terus meningkatkan kemampuan nuklir dan teknologi rudal balistik jarak jauhnya, terutama selama kepemimpinan Kim Jong-un saat ini.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa Korut telah memperoleh 30-36 kg plutonium dan 175-645 kg uranium yang diperkaya pada 2019.
tulis komentar anda