Di Vanuatu, Sosok Pangeran Philip Disembah seperti Dewa

Sabtu, 10 April 2021 - 03:29 WIB


Kepala suku Imanourane Jack Malia mengungkapkan bahwa Pangeran Philip telah menasihati penduduk desa untuk tidak pernah menerima uang dari pengunjung, hanya makanan untuk dibagikan, dan menjelaskan bahwa Duke of Edinburgh dijunjung tinggi. "Karena nenek moyang memberi tahu kami bahwa sebagian dari kebiasaan kami ada di Inggris," katanya, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (10/4/2021).

Enam tahun kemudian, pada tahun 1980, para pengikut sekte itu mengatur klub tradisional pembantai babi, yang disebut nal-nal, untuk dikirim ke Pangeran Philip di London. Sang pangeran mengirim gambar yang memegang barang pemberianmereka sebagai balasannya dan gambar itu dihormati di antara suku dan dianggap suci.

Dilaporkan bahwa penduduk pulau percaya keputusan Philip untuk pensiun pada 2017 memicu topan tropis. Menurut penduduk, pengumuman bahwa dia mundur dari tugas kerajaan mengurangi kemungkinan dia akan berkunjung lagi ke pulau itu, yang tercermin dalam cuaca.

Mereka mengatakan kembalinya Pangeran Philip ke pulau itu akan menghasilkan peruntungan, seperti yang dikatakan Malia pada saat itu: "Jika dia datang, orang-orang tidak akan miskin, tidak akan ada penyakit, tidak ada utang dan taman akan tumbuh sangat baik."

"Kami masih yakin dia akan datang, tetapi jika tidak, foto-foto yang saya pegang... tidak ada artinya," katanya.

Matthew Baylis, seorang penulis dan jurnalis yang telah menghabiskan waktu tinggal dengan suku tersebut, mengatakan kepada The Telegraph: "Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka melihat Philip tinggal di istana, dikelilingi oleh penjaga, dan bepergian dengan mobil dengan jendela yang digelapkan, sebagai bukti dari tabunya status."

"Mereka mungkin melihat pengunduran dirinya dari tugas publik terkait dengan hal itu—setelah mencapai tingkat tabu yang lebih tinggi, status sakral," paparnya.

"Sama halnya, mereka mungkin berpikir dia bersiap untuk 'kembali' ke Tanna, dalam beberapa bentuk, secara spiritual atau jasmani."

Putra Philip, Pangeran Charles, pernah mengunjungi Vanuatu pada tahun 2018, di mana ia diangkat menjadi "Kepala Tinggi" dan menyesap secangkir kava khusus yang disediakan untuk acara-acara khusus, hanya terakhir dikonsumsi ketika Duke of Edinburgh berkunjung 44 tahun sebelumnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More