Puluhan Anak Tewas, Junta Myanmar Salahkan Demonstran
Jum'at, 09 April 2021 - 10:34 WIB
Ayah seorang yang anak yang tewas, mengatakan putranya ditembak ketika beberapa peluru menghancurkan jendela kaca di rumahnya di kota Shwebo pada 27 Maret.
"Saya menghindari peluru tetapi anak saya datang ke jendela kaca dan tertembak," katanya, menambahkan bahwa putranya yang bernama Htoo Myat Win dipukul di dada.
"Saya tidak mengerti mengapa mereka harus menembak kami ketika kami berada di dalam rumah kami," ucapnya.
"Mereka sebelumnya menembaki pengunjuk rasa dan pengunjuk rasa lari dan kami menyembunyikan beberapa dari mereka karena kami khawatir mereka akan ditangkap. Mereka (tentara) pasti telah menempatkan diri di lingkungan ini," katanya.
Video yang beredar luas secara online menunjukkan ayah Htoo Myat Win yang putus asa berteriak kesedihan di belakang taksi ketika dia bergegas ke tubuh putranya yang tak bernyawa untuk meminta bantuan. Dipaksa pergi ke rumah sakit militer, ayah Htoo Myat Win mengatakan dokter di sana melakukan otopsi dan menyuruhnya menandatangani dokumen yang menyatakan tidak ada peluru.
"Saya bertanya kepada mereka bahwa anak saya meninggal dengan luka tembak mengapa Anda ingin mengatakan itu bukan karena peluru?" dia berkata.
Dalam insiden lain, sebuah rumah sakit militer mengklaim Kyaw Min Latt (17) meninggal setelah jatuh dari sepeda motornya di kota Dawei. Bagaimanapun, rekaman CCTV memperlihatkan seorang tentara berdiri di belakang truk menembak remaja itu saat dia menumpang dengan dua orang lainnya, yang berhasil melarikan diri. Ibunya memverifikasi rekaman itu ke CNN.
"Dokter memberi tahu kami bahwa anak saya menderita luka-luka karena terjatuh dari sepeda motor, kami tidak bisa membalas apa-apa kecuali terus mengatakan ya untuk semuanya," kata ibunya Daw Mon Mon Oo.
"Saya menghindari peluru tetapi anak saya datang ke jendela kaca dan tertembak," katanya, menambahkan bahwa putranya yang bernama Htoo Myat Win dipukul di dada.
"Saya tidak mengerti mengapa mereka harus menembak kami ketika kami berada di dalam rumah kami," ucapnya.
"Mereka sebelumnya menembaki pengunjuk rasa dan pengunjuk rasa lari dan kami menyembunyikan beberapa dari mereka karena kami khawatir mereka akan ditangkap. Mereka (tentara) pasti telah menempatkan diri di lingkungan ini," katanya.
Video yang beredar luas secara online menunjukkan ayah Htoo Myat Win yang putus asa berteriak kesedihan di belakang taksi ketika dia bergegas ke tubuh putranya yang tak bernyawa untuk meminta bantuan. Dipaksa pergi ke rumah sakit militer, ayah Htoo Myat Win mengatakan dokter di sana melakukan otopsi dan menyuruhnya menandatangani dokumen yang menyatakan tidak ada peluru.
"Saya bertanya kepada mereka bahwa anak saya meninggal dengan luka tembak mengapa Anda ingin mengatakan itu bukan karena peluru?" dia berkata.
Dalam insiden lain, sebuah rumah sakit militer mengklaim Kyaw Min Latt (17) meninggal setelah jatuh dari sepeda motornya di kota Dawei. Bagaimanapun, rekaman CCTV memperlihatkan seorang tentara berdiri di belakang truk menembak remaja itu saat dia menumpang dengan dua orang lainnya, yang berhasil melarikan diri. Ibunya memverifikasi rekaman itu ke CNN.
"Dokter memberi tahu kami bahwa anak saya menderita luka-luka karena terjatuh dari sepeda motor, kami tidak bisa membalas apa-apa kecuali terus mengatakan ya untuk semuanya," kata ibunya Daw Mon Mon Oo.
tulis komentar anda