Pangeran Hamzah Sumpah Setia kepada Raja Yordania usai Dituduh Otaki Kudeta
Selasa, 06 April 2021 - 10:52 WIB
Analis Ahmad Awad mengatakan peristiwa yang bergejolak itu adalah yang pertama bagi Kerajaan Yordania.
“Ini adalah awal dari krisis dan bukan akhir,” kata Awad, kepala lembaga penelitian Phenix Center for Economic and Informatics di Amman.
“Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk reformasi politik, ekonomi dan demokrasi.”
Krisis itu telah memperlihatkan perpecahan di negara yang biasanya dilihat sebagai benteng stabilitas di Timur Tengah.
Washington, kekuatan utama Teluk, Mesir dan Liga Arab semuanya telah menjanjikan dukungan untuk Raja Abdullah II. Pesan serupa datang dari Rusia pada hari Senin.
“Ini adalah awal dari krisis dan bukan akhir,” kata Awad, kepala lembaga penelitian Phenix Center for Economic and Informatics di Amman.
“Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk reformasi politik, ekonomi dan demokrasi.”
Krisis itu telah memperlihatkan perpecahan di negara yang biasanya dilihat sebagai benteng stabilitas di Timur Tengah.
Washington, kekuatan utama Teluk, Mesir dan Liga Arab semuanya telah menjanjikan dukungan untuk Raja Abdullah II. Pesan serupa datang dari Rusia pada hari Senin.
(min)
tulis komentar anda