Pantau Situasi Yordania, UE Tegaskan Dukung Aksi Raja Abdullah
Senin, 05 April 2021 - 18:59 WIB
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) menyatakan memberikan dukungan penuh untuk pemimpin Yordania , Raja Abdullah II, di tengah serentetan penangkapan di negara itu karena "alasan keamanan". Sejumlah pejabat dan anggota kerajaan ditangkap karena diduga hendak melakukan kudeta.
"UE mengikuti dengan cermat kejadian baru-baru ini di Yordania," kata juru bicara UE, Nabila Massrali dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (5/4/2021).
"Kedua pihak memiliki kemitraan yang kuat dan solid. Kami akan terus mendukung Yordania dan rakyatnya. UE mendukung penuh Raja Abdullah II dan peran moderatornya di wilayah tersebut," sambungnya.
Upaya kudeta di Yordania diketahui dipimpin oleh mantan Putra Mahkota, Pangeran Hamzah bin Hussein. Dia dibantu oleh beberapa pejabat tinggi Yordania dalam apa yang disebut Amman upaya untuk mengguncang negara.
Menteri Luar Negeri Yordania, Aiman Safadi mengatakan, dua pejabat Yordania yang ditangkap pada akhir pekan lalu telah mengadakan kontak dengan badan intelijen asing, dengan tujuan untuk mengguncang negara.
Dia kemudian mengatakan bahwa Hamzah telah mengadakan kontak dengan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya dan berusaha untuk menggulingkan Raja Abdullah II saat ini.
"Penyelidikan menemukan campur tangan asing dan kontak termasuk kontak dengan pihak asing di sekitar waktu terbaik untuk mulai mengambil langkah-langkah untuk merusak keamanan Yordania kami," ujarnya.
"UE mengikuti dengan cermat kejadian baru-baru ini di Yordania," kata juru bicara UE, Nabila Massrali dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (5/4/2021).
"Kedua pihak memiliki kemitraan yang kuat dan solid. Kami akan terus mendukung Yordania dan rakyatnya. UE mendukung penuh Raja Abdullah II dan peran moderatornya di wilayah tersebut," sambungnya.
Upaya kudeta di Yordania diketahui dipimpin oleh mantan Putra Mahkota, Pangeran Hamzah bin Hussein. Dia dibantu oleh beberapa pejabat tinggi Yordania dalam apa yang disebut Amman upaya untuk mengguncang negara.
Menteri Luar Negeri Yordania, Aiman Safadi mengatakan, dua pejabat Yordania yang ditangkap pada akhir pekan lalu telah mengadakan kontak dengan badan intelijen asing, dengan tujuan untuk mengguncang negara.
Dia kemudian mengatakan bahwa Hamzah telah mengadakan kontak dengan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya dan berusaha untuk menggulingkan Raja Abdullah II saat ini.
"Penyelidikan menemukan campur tangan asing dan kontak termasuk kontak dengan pihak asing di sekitar waktu terbaik untuk mulai mengambil langkah-langkah untuk merusak keamanan Yordania kami," ujarnya.
(esn)
tulis komentar anda