Thailand Berharap Punya Vaksin Corona Buatan Sendiri Tahun Depan
Rabu, 20 Mei 2020 - 15:15 WIB
BANGKOK - Thailand berharap memiliki vaksin untuk virus corona yang disiap digunakan pada tahun depan. Harapan itu muncul setelah hasil positif saat dites pada tikus.
“Thailand akan mulai tes vaksin mRNA (messenger RNA) pada monyet pekan depan setelah sukses tes pada tikus,” ungkap Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Badan Pusat Situasi Covid-19 Thailand.
“Vaksin Thailand itu diharapkan dapat digunakan tahun depan,” papar dia.
Lebih dari 100 potensi vaksin untuk Covid-19 sedang dikembangkan, termasuk beberapa dalam uji klinik. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada April memperingatkan vaksin membutuhkan waktu minimal 12 bulan untuk pengembangannya.
Vaksin Thailand itu sedang dikembangkan oleh Institut Vaksin Nasional, Pusat Riset Vaksin Departemen Sains Medis Universitas Chulalongkorn.
Messenger RNA mendorong sel tubuh memproduksi antigen, molekul di permukaan virus, yang membuat sistem kekebalan dapat bekerja.
Thailand pada peringkat kelima global, di depan Korea Selatan (Korsel), untuk respon cepat dan mitigasi penyebaran pandemi dalam laporan Indeks keamanan Kesehatan Global Johns Hopkins pada 2019.
Produsen obat Amerika Serikat (AS), Moderna Inc, saat ini sedang membuat vaksin Covid-19, yang pertama dites di AS. Moderna menguji vaksin itu pada sekelompok kecil relawan yang sehat.
Pembuat obat seperti Johnson & Johnson dan Pfizer Inc yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman, BioNTech SE, juga mengembangkan vaksin virus corona. (Baca Juga: AS Peringatkan Iran: 100 Meter dari Kapal Perang AS Dianggap Ancaman)
Thailand menjadi negara pertama di luar China yang mendeteksi kasus virus corona pada Januari. “Thailand ingin menjadi salah satu yang pertama memiliki vaksin yang dapat digunakan,” ujar Taweesin.
Thailand memiliki total 3.034 kasus corona dan 56 kematian akibat wabah tersebut. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
“Thailand akan mulai tes vaksin mRNA (messenger RNA) pada monyet pekan depan setelah sukses tes pada tikus,” ungkap Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Badan Pusat Situasi Covid-19 Thailand.
“Vaksin Thailand itu diharapkan dapat digunakan tahun depan,” papar dia.
Lebih dari 100 potensi vaksin untuk Covid-19 sedang dikembangkan, termasuk beberapa dalam uji klinik. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada April memperingatkan vaksin membutuhkan waktu minimal 12 bulan untuk pengembangannya.
Vaksin Thailand itu sedang dikembangkan oleh Institut Vaksin Nasional, Pusat Riset Vaksin Departemen Sains Medis Universitas Chulalongkorn.
Messenger RNA mendorong sel tubuh memproduksi antigen, molekul di permukaan virus, yang membuat sistem kekebalan dapat bekerja.
Thailand pada peringkat kelima global, di depan Korea Selatan (Korsel), untuk respon cepat dan mitigasi penyebaran pandemi dalam laporan Indeks keamanan Kesehatan Global Johns Hopkins pada 2019.
Produsen obat Amerika Serikat (AS), Moderna Inc, saat ini sedang membuat vaksin Covid-19, yang pertama dites di AS. Moderna menguji vaksin itu pada sekelompok kecil relawan yang sehat.
Pembuat obat seperti Johnson & Johnson dan Pfizer Inc yang bekerja sama dengan perusahaan Jerman, BioNTech SE, juga mengembangkan vaksin virus corona. (Baca Juga: AS Peringatkan Iran: 100 Meter dari Kapal Perang AS Dianggap Ancaman)
Thailand menjadi negara pertama di luar China yang mendeteksi kasus virus corona pada Januari. “Thailand ingin menjadi salah satu yang pertama memiliki vaksin yang dapat digunakan,” ujar Taweesin.
Thailand memiliki total 3.034 kasus corona dan 56 kematian akibat wabah tersebut. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
(sya)
tulis komentar anda