China Dukung Pertemuan Puncak ASEAN Bahas Myanmar
Jum'at, 02 April 2021 - 15:50 WIB
BEIJING - China mendukung rencana pertemuan para pemimpin ASEAN untuk membahas Myanmar. Rencana pertemuan puncak ASEAN, yang datang di tengah semakin buruknya situasi di Myanmar, diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah di negara itu.
"Myanmar adalah anggota keluarga ASEAN, dan tetangga dekat China. Kami semua berharap kekuatan yang berbeda di Myanmar dapat memulai dialog segera," ucap Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein.
"Dialog untuk menyelesaikan perbedaan di bawah kerangka hukum dan konstitusi dan mempromosikan demokratisasi yang dimenangkan dengan susah payah, " sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (2/4/2021).
Wang Yi kemudian mengatakan bahwa dunia internasional harus membantu menyelesaikan masalah Myanmar, tanpa melakukan campur tangan langsung terhadap urusan dalam negeri mereka.
“Kami semua percaya komunitas internasional harus menciptakan lingkungan yang baik untuk politik internal Myanmar berdasarkan prinsip non-campur tangan daripada mencampuri urusan internal Myanmar dengan intervensi," jelasnya.
China sendiri telah menegaskan kebijakan sanksi terhadap Myanmar, sebagai respon atas kudeta 1 Februari. Beijing menegaskan, sanksi hanya akan memperburuk situasi yang ada.
"Myanmar adalah anggota keluarga ASEAN, dan tetangga dekat China. Kami semua berharap kekuatan yang berbeda di Myanmar dapat memulai dialog segera," ucap Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein.
"Dialog untuk menyelesaikan perbedaan di bawah kerangka hukum dan konstitusi dan mempromosikan demokratisasi yang dimenangkan dengan susah payah, " sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (2/4/2021).
Wang Yi kemudian mengatakan bahwa dunia internasional harus membantu menyelesaikan masalah Myanmar, tanpa melakukan campur tangan langsung terhadap urusan dalam negeri mereka.
“Kami semua percaya komunitas internasional harus menciptakan lingkungan yang baik untuk politik internal Myanmar berdasarkan prinsip non-campur tangan daripada mencampuri urusan internal Myanmar dengan intervensi," jelasnya.
China sendiri telah menegaskan kebijakan sanksi terhadap Myanmar, sebagai respon atas kudeta 1 Februari. Beijing menegaskan, sanksi hanya akan memperburuk situasi yang ada.
(esn)
tulis komentar anda