Penyakit Mengerikan Pemakan Daging Manusia Muncul di Tepi Pantai Australia

Kamis, 01 April 2021 - 00:00 WIB
Para peneliti juga sedang berburu kotoran kuskus, yang menurut mereka telah memberi mereka peta penting dari titik panas tempat bakteri berada. "Begitu Anda mulai mencari barang-barang ini, Anda akan melihatnya di mana-mana," kata Stinear sambil berlutut di jalan masuk, menggunakan tongkat untuk memasukkan kotoran ke dalam kantong sandwich. "Karena itu ada dimana-mana," ujarnya, seperti dikutip New York Times, Rabu (31/3/2021).

Bagi mereka yang terkena ulkus Buruli, perjalanannya bisa melelahkan, menyebabkan penyakit parah dan terkadang bahkan amputasi dan kematian pada pasien yang lebih tua dan rentan. Luka tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh, membuat pasien terluka secara fisik dan psikologis.

“Ini penyakit yang sangat berat untuk dihadapi,” kata Dr Daniel O’Brien, spesialis penyakit menular yang berbasis di Geelong, 50 mil barat daya Melbourne. “Ini menjadi sangat membingungkan bagi orang-orang di komunitas.”

Pada hari Jumat di awal bulan Maret, O'Brien, yang mengenakan masker dan berkacamata, merawat Courtney dan lebih dari selusin pasien lainnya di sebuah klinik di Sorrento di Semenanjung Mornington. Ketika O'Brien mulai bepergian ke sana sekitar satu dekade yang lalu, dia menemui beberapa pasien setiap minggu. Sekarang dia melihat hingga 50 pasien.

Dia telah merawat lebih dari seribu pasien, baik di Australia maupun di luar negeri, untuk penyakit tersebut. Banyak dari mereka di Australia lebih tua, tetapi yang lain adalah guru muda, buruh, dan bahkan anak-anak.

Dalam kasus Courtney, ulkus telah merusak bagian atas kakinya sebelum dokter dapat memberikan diagnosis. Para dokter telah melakukan operasi untuk mengangkat jaringan nekrotik seperti beton. “Kecuali jika Anda menyingkirkan daging mati itu, kulit tidak akan pernah sembuh,” kata Dr Adrian Murrie, seorang dokter di klinik yang telah merawat Courtney.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More