Kubu Suu Kyi Dulu Bela Militer Aniaya Muslim Rohingya, Sekarang Beda
Senin, 29 Maret 2021 - 10:04 WIB
AS dan Inggris memberlakukan putaran baru sanksi yang menargetkan militer Myanmar pada hari Kamis dengan memasukkan entitas bisnis terbesar yang dikontrolnya dalam daftar hitam.
Sementara itu, China menahan diri dari pembatasan semacam itu.
Namun, jika gerakan protes entah bagaimana dapat menggulingkan militer pada akhirnya, Sasa berjanji bahwa pemerintah sipil akan bekerja untuk mengakhiri perselisihan sipil yang telah berlangsung selama beberapa dekade, dan akan memastikan hak penuh untuk Rohingya, termasuk kewarganegaraan.
"Setiap orang akan memiliki hak yang sama—seperti yang saya katakan pada prinsipnya—tidak boleh ada yang tertinggal berdasarkan budaya berdasarkan warna kulit, ras atau agama," katanya. "Hari-hari itu sudah berakhir."
Sementara itu, China menahan diri dari pembatasan semacam itu.
Namun, jika gerakan protes entah bagaimana dapat menggulingkan militer pada akhirnya, Sasa berjanji bahwa pemerintah sipil akan bekerja untuk mengakhiri perselisihan sipil yang telah berlangsung selama beberapa dekade, dan akan memastikan hak penuh untuk Rohingya, termasuk kewarganegaraan.
"Setiap orang akan memiliki hak yang sama—seperti yang saya katakan pada prinsipnya—tidak boleh ada yang tertinggal berdasarkan budaya berdasarkan warna kulit, ras atau agama," katanya. "Hari-hari itu sudah berakhir."
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda