Lawan Tekanan China, Taiwan dan AS Teken Kesepakatan Kerja Sama Penjaga Pantai
Jum'at, 26 Maret 2021 - 20:42 WIB
"Undang-undang penjaga pantai China mengejutkan negara-negara tetangganya," kata Su kepada wartawan di badan legislatif.
“Jadi negara-negara bekerja sama berdasarkan nilai-nilai bersama dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” imbuhnya.
Langkah tersebut menandai upaya terbaru AS untuk melawan penggunaan penjaga pantai dan milisi penangkap ikan sipil oleh China untuk menegaskan klaim teritorialnya. AS telah mengerahkan penjaga pantainya ke Pasifik Barat untuk membantu sekutunya menegakkan klaim mereka di perairan yang disengketakan. Awak kapal AS memotong dan menaiki kapal penangkap ikan China yang beroperasi secara ilegal di perairan negara Pasifik Palau pada bulan Desember lalu.
Pernyataan dari AIT tidak mengatakan apakah kerja sama yang lebih erat berarti bahwa kapal-kapal AS akan digunakan di perairan Taiwan - sebuah langkah yang kemungkinan akan mendapat merespons kemarahan dari China.
"AS harus berhati-hati dalam cara menangani Taiwan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam jumpa pers reguler pada hari Jumat di Beijing.
Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya, meskipun tidak pernah mengendalikannya. Beijing juga menggunakan sarana ekonomi untuk menekan Taiwan, dan memutuskan hubungan dengan pulau itu ketika Tsai Ing-wen menjadi presiden pada 2016.
Beijing bahkan mengancam tindakan militer untuk memaksa penyatuan dengan Taiwan.
“Jadi negara-negara bekerja sama berdasarkan nilai-nilai bersama dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” imbuhnya.
Langkah tersebut menandai upaya terbaru AS untuk melawan penggunaan penjaga pantai dan milisi penangkap ikan sipil oleh China untuk menegaskan klaim teritorialnya. AS telah mengerahkan penjaga pantainya ke Pasifik Barat untuk membantu sekutunya menegakkan klaim mereka di perairan yang disengketakan. Awak kapal AS memotong dan menaiki kapal penangkap ikan China yang beroperasi secara ilegal di perairan negara Pasifik Palau pada bulan Desember lalu.
Pernyataan dari AIT tidak mengatakan apakah kerja sama yang lebih erat berarti bahwa kapal-kapal AS akan digunakan di perairan Taiwan - sebuah langkah yang kemungkinan akan mendapat merespons kemarahan dari China.
"AS harus berhati-hati dalam cara menangani Taiwan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam jumpa pers reguler pada hari Jumat di Beijing.
Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya, meskipun tidak pernah mengendalikannya. Beijing juga menggunakan sarana ekonomi untuk menekan Taiwan, dan memutuskan hubungan dengan pulau itu ketika Tsai Ing-wen menjadi presiden pada 2016.
Beijing bahkan mengancam tindakan militer untuk memaksa penyatuan dengan Taiwan.
(ian)
tulis komentar anda