Kendaraan Amfibi Tenggelam Saat Latihan, 9 Marinir AS Tewas

Jum'at, 26 Maret 2021 - 18:34 WIB
Kendaraan amfibi tenggelam saat latihan, 9 Marinir AS tewas. Foto/Business Insider
CALIFORNIA - Setidaknya sembilan anggota Korps Marinir Amerika Serikat (AS) tewas dalam kecelakaan kendaraan amfibi (AAV) pada musim panas lalu. Hasil penyelidikan terhadap kecelakaan yang dianggap sebagai bencana itu menemukan kegagalan demi kegagalan yang menyebabkan tragedi tersebut.

Pada Juli tahun lalu, sebuah AAV yang ditugaskan di Bravo Company, Batalyon Tim Pendaratan Batalyon 1, Marinir ke-4, bagian dari Unit Ekspedisi Marinir ke-15, tenggelam di lepas pantai California saat kembali ke dok transportasi amfibi USS Somerset dari Pulau San Clemente.



Hasil penyelidikan menemukan bahwa kecelakaan itu disebabkan kegagalan pemeliharaan, perintah evakuasi yang tertunda, dan kegagalan untuk melatih personel yang berangkat dengan benar tentang prosedur keselamatan AAV, di antara masalah lainnya.

Saat kendaraan amfibi 26 ton kembali ke Somerset setelah latihan pantai pada 30 Juli, air bocor ke lambung AAV dari berbagai lokasi. Semua AAV bocor, tetapi lebih banyak air dari biasanya yang bocor karena berbagai kegagalan pemeliharaan.



Selain beberapa kegagalan integritas kedap air, kendaraan juga mengalami beberapa kerusakan mekanis serius lainnya, mulai dari transmisi ke generator, yang berdampak pada empat pompa lambung kapal untuk mendorong air keluar dari kendaraan. Sistem komunikasi juga terpengaruh.

"Ketika air mencapai pergelangan kaki sepatu bot, komandan kendaraan mulai mengibarkan bendera November, spanduk biru dan putih yang menandakan bahwa kendaraan yang ditularkan melalui air dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan segera, tetapi tidak ada perintah untuk mengungsi," kata penyelidikan.

"Komandan mengibarkan bendera marabahaya biru dan putih selama 20 menit tetapi tidak menggunakan opsi pensinyalan piroteknik yang tersedia," sambung laporan itu seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (26/3/2021).

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More