Perlu Beberapa Pekan untuk Pindahkan Kapal yang Blokir Terusan Suez

Jum'at, 26 Maret 2021 - 03:03 WIB
"Kami tidak bisa memungkiri, mungkin butuh waktu berpekan-pekan, tergantung pada situasinya," papar Peter Berdowski, CEO perusahaan Belanda, Boskalis, yang mencoba membebaskan kapal, pada program televisi Belanda "Nieuwsuur".

Beberapa lusin kapal, termasuk kapal kontainer besar lainnya, kapal tanker yang membawa minyak dan gas, serta kapal curah yang mengangkut biji-bijian telah mundur di kedua ujung kanal.

Situasi ini pun menciptakan salah satu kemacetan pengiriman terburuk selama bertahun-tahun.

SCA telah mengizinkan beberapa kapal memasuki kanal dengan harapan penyumbatan bisa dibersihkan. Namun mereka kini menghentikan sementara semua lalu lintas.

“Tiga belas kapal yang berlayar ke selatan dari Port Said dalam konvoi kemarin telah menjatuhkan jangkar di ruang tunggu Danau Bitter sampai navigasi dapat dilanjutkan,” ungkap pernyataan SCA.

Berdowski mengatakan haluan dan buritan kapal telah diangkat ke kedua sisi kanal.

"Ini seperti paus besar yang terdampar di pantai. Ini beban yang sangat besar di atas pasir. Kita mungkin harus bekerja dengan kombinasi mengurangi berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal kontainer, kapal tunda dan pengerukan pasir," ungkap dia.

Kira-kira 30% volume pengiriman peti kemas dunia melewati Terusan Suez sepanjang 193 kilometer setiap hari, dan sekitar 12% dari total perdagangan global semua barang.

Pakar perkapalan mengatakan jika penyumbatan tidak mungkin diselesaikan dalam beberapa hari mendatang, beberapa perusahaan pelayaran mungkin akan memindah rute kapal ke sekitar ujung selatan Afrika, yang akan menambah sekitar satu pekan perjalanan.

Konsultan Wood Mackenzie mengatakan dampak terbesar terjadi pada pengiriman peti kemas, tetapi ada juga total 16 kapal tanker minyak mentah dan kapal produk minyak yang berlayar melalui kanal itu dan sekarang tertunda akibat insiden tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More