Sekolah Dibuka Kembali, Prancis Catat 70 Kasus Baru Covid-19

Selasa, 19 Mei 2020 - 23:23 WIB
Prancis mencatat 70 kasus virus Corona baru di sekolah, seminggu setelah membiarkan lebih dari 1 juta anak kembali ke kelas. Foto/Business Insider
PARIS - Prancis mencatat 70 kasus Covid-19 baru di sekolah-sekolah yang diizinkan dibuka kembali pada pekan lalu. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan negara itu.

Prancis menutup sekolahnya dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi mulai 17 Maret sebagai bagian dari langkah-langkah negara itu menahan penyebaran virus corona di negara itu.

Setelah dua bulan, Prancis mulai mencabut batasan termasuk pembukaan kembali beberapa toko dan prasekolah dan sekolah dasar.

Menurut France24, setiap kelas telah dibatasi untuk 10 siswa pada prasekolah dan 15 siswa untuk kelompok umur lainnya. Meskipun ada langkah-langkah jarak sosial di kelas, beberapa anak telah terserang Covid-19.



Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, mengatakan kepada stasiun radio Prancis RTL pada hari Senin bahwa 70 kasus baru Covid-19 telah terdeteksi di minggu sejak siswa kembali ke sekolah, yang menurutnya tidak dapat dihindari.

"Tidak bisa dihindari hal semacam ini akan terjadi," katanya.

"Dalam hampir semua kasus, (transmisi) ini terjadi di luar sekolah," imbunya seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (19/5/2020).

Blanquer mencatat bahwa 70 kasus adalah proporsi kecil dari 1,4 juta anak sekolah yang kembali sekolah. Dia mengatakan sekolah yang terkena dampak akan segera ditutup.

Prancis adalah di antara beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, Denmark, Norwegia, Republik Ceko, dan Polandia, yang telah mulai mengangkat langkah-langkah penguncian, meskipun banyak yang memperingatkan bahwa prosesnya akan lambat dan diawasi dengan ketat.

Denmark menjadi negara Eropa pertama yang membuka kembali sekolah bulan lalu, mendorong para orang tua di negara itu untuk menyampaikan kekhawatirannya bahwa anak-anak mereka digunakan sebagai "kelinci percobaan" untuk menguji kebijakan pemerintah.

Namun, para pejabat Eropa telah meremehkan risiko mengirim anak-anak kembali ke sekolah, mengatakan bahwa alternatifnya akan lebih berbahaya bagi siswa dalam jangka panjang.

"Akan ada kerusakan parah jika kita kehilangan satu generasi anak-anak yang telah berhenti dari sekolah selama beberapa bulan," kata Blanquer, menurut The Guardian.

Sementara pada hari Senin, Menteri Pendidikan Kroasia, Blaženka Divjak, mengatakan pada konferensi pers bahwa belum ada peningkatan kasus yang signifikan sejak sekolah-sekolah Eropa membuka pintu mereka.

"Sejauh ini kami belum mendengar hal negatif tentang pembukaan kembali sekolah tetapi mungkin terlalu dini untuk memiliki kesimpulan akhir tentang itu," katanya.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More