Kanada Sanksi Sembilan Pejabat Rusia, Kremlin Bersumpah Akan Membalas
Kamis, 25 Maret 2021 - 02:00 WIB
OTTAWA - Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan mereka memberlakukan sanksi baru pada sembilan pejabat Moskow atas pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia di Rusia . Keputusan ini mendorong Kremlin untuk bersumpah akan membalas kebijakan Kanada.
Kantor Urusan Global Kanada mengatakan sanksi itu adalah bagian dari upaya diplomatik untuk menekan pejabat senior Rusia atas percobaan pembunuhan dan penahanan terhadap kritikus terkemuka Alexei Navalny , dan perlakuan terhadap pengunjuk rasa warga.
"Kanada akan terus meningkatkan tekanan pada pemerintah Rusia untuk membebaskan tanpa syarat Navalny dan pendukungnya yang telah ditahan secara tidak sah," kata Menteri Luar Negeri Kanada, Marc Garneau, dalam sebuah pernyataan.
" Pelanggaran hak asasi manusia berat Rusia tidak akan terjawab," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/3/2021).
Navalny ditangkap awal tahun ini ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman di mana dia telah pulih setelah diracuni dengan racun saraf kelas militer.
Ribuan orang kemudian ditahan dalam serangkaian aksi protes jalanan. Sekutu Navalny pada hari Selasa mengumumkan rencana untuk menggelar protes anti-Kremlin yang lebih besar pada musim semi ini, dalam upaya untuk memenangkan kebebasannya.
Kanada mengatakan sanksi tersebut sejalan dengan tindakan yang sebelumnya diambil oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Menanggapi hal itu, Kremlin mengatakan bahwa Moskow akan merespons keputusan Kanada untuk menjatuhkan apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia, kantor berita RIA melaporkan.
Kantor Urusan Global Kanada mengatakan sanksi itu adalah bagian dari upaya diplomatik untuk menekan pejabat senior Rusia atas percobaan pembunuhan dan penahanan terhadap kritikus terkemuka Alexei Navalny , dan perlakuan terhadap pengunjuk rasa warga.
"Kanada akan terus meningkatkan tekanan pada pemerintah Rusia untuk membebaskan tanpa syarat Navalny dan pendukungnya yang telah ditahan secara tidak sah," kata Menteri Luar Negeri Kanada, Marc Garneau, dalam sebuah pernyataan.
" Pelanggaran hak asasi manusia berat Rusia tidak akan terjawab," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/3/2021).
Navalny ditangkap awal tahun ini ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman di mana dia telah pulih setelah diracuni dengan racun saraf kelas militer.
Ribuan orang kemudian ditahan dalam serangkaian aksi protes jalanan. Sekutu Navalny pada hari Selasa mengumumkan rencana untuk menggelar protes anti-Kremlin yang lebih besar pada musim semi ini, dalam upaya untuk memenangkan kebebasannya.
Kanada mengatakan sanksi tersebut sejalan dengan tindakan yang sebelumnya diambil oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Menanggapi hal itu, Kremlin mengatakan bahwa Moskow akan merespons keputusan Kanada untuk menjatuhkan apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia, kantor berita RIA melaporkan.
(ian)
tulis komentar anda