AS Nilai Uji Coba Rudal Korut Aksi Militer Biasa
Rabu, 24 Maret 2021 - 16:48 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak menganggap tindakan uji coba rudal terbaru yang dilakukan Korea Utara (Korut) sebagai perilaku provokatif. Menurut Washington, uji coba rudal itu hanyalah aksi militer biasa.
"Kami mengetahui aktivitas militer akhir pekan lalu oleh Korut yang tidak disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang membatasi program rudal balistik," kata seorang pejabat Gedung Putin.
"Ini adalah aktivitas militer normal oleh Korut dan itu tidak masuk dalam kategori tindakan provokatif," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (24/3/2021).
Sebelumnya, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Presiden AS, Joe Biden. Dalam sebuah pernyataan, Biden menyebut tindakan Korut itu hanyalah "bisnis seperti biasa".
Korut, seperti diketahui, telah menembakkan rudal jelajah non-balistik, yang tidak melanggar resolusi DK PBB, selama akhir pekan. Resolusi DK PBB, yang menerapkan sanksi ketat terhadap Korea Utara, hanya melarang Pyongyang menembakkan senjata yang mengancam seperti rudal balistik.
Insiden itu terjadi setelah Pyongyang mengkritik AS dan Korea Selatan (Korsel) karena melakukan latihan militer bersama. Aksi itu juga terjadi ketika pemerintahan Biden terus berusaha membangun hubungan diplomatik dengan Korut.
Peluncuran tersebut, yang awalnya dilaporkan oleh media AS, telah dikonfirmasi pejabat AS dan Kementerian Pertahanan Korsel. Seoul mengatakan dua rudal jelajah ditembakkan ke Laut Kuning pada Minggu pagi dari Onchon di Korut.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
"Kami mengetahui aktivitas militer akhir pekan lalu oleh Korut yang tidak disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang membatasi program rudal balistik," kata seorang pejabat Gedung Putin.
"Ini adalah aktivitas militer normal oleh Korut dan itu tidak masuk dalam kategori tindakan provokatif," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (24/3/2021).
Sebelumnya, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Presiden AS, Joe Biden. Dalam sebuah pernyataan, Biden menyebut tindakan Korut itu hanyalah "bisnis seperti biasa".
Korut, seperti diketahui, telah menembakkan rudal jelajah non-balistik, yang tidak melanggar resolusi DK PBB, selama akhir pekan. Resolusi DK PBB, yang menerapkan sanksi ketat terhadap Korea Utara, hanya melarang Pyongyang menembakkan senjata yang mengancam seperti rudal balistik.
Insiden itu terjadi setelah Pyongyang mengkritik AS dan Korea Selatan (Korsel) karena melakukan latihan militer bersama. Aksi itu juga terjadi ketika pemerintahan Biden terus berusaha membangun hubungan diplomatik dengan Korut.
Peluncuran tersebut, yang awalnya dilaporkan oleh media AS, telah dikonfirmasi pejabat AS dan Kementerian Pertahanan Korsel. Seoul mengatakan dua rudal jelajah ditembakkan ke Laut Kuning pada Minggu pagi dari Onchon di Korut.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(esn)
tulis komentar anda