Dubes RI Datangi Kemlu Inggris, Protes Keputusan 'Paksa Mundur' Tim Indonesia di All England
Kamis, 18 Maret 2021 - 20:26 WIB
LONDON - Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya mengatakan dia telah melakukan komunikasi dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris , untuk membahas soal perlakuan terhadap atlet Indonesia di All England. Tim Indonesia diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 10 hari, karena ada seseorang dalam penerbangan yang sama dengan mereka yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19.
Desra menuturkan, dia melakukan komunikasi dengan Sarah Cook, yang merupakan Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris. Dalam komunikasi, Desra mengatakan, dia menegaskan pentingnya tidak ada diskriminasi, tidak adanya pembedaan dan pentingnya transparansi.
"Dia (Sarah) menjanjikan untuk segera melakukan tindak lanjut dan meminta data rincian pesawat, tanggal ketibaan, tanggal PCR dan juga nama, ataupun identitas pemain lain yang ditengarai berada di dalam satu pesawat. Sarah juga memahami kalau memang ada persepsi yang dianggap sebagai perlakuan yang tidak setara kepada atlet kita," ujarnya.
"Dalam kaitan ini, tadi saya juga sudah sampaikan opsi-opsi yang bisa diambil. Intinya, prinsip dari Indonesia adalah tidak ada diskriminasi, tidak ada perlakukan tidak adil dan ada transprasi," sambungnya saat menggelar jumpa pers virtual pada Kamis (18/3/2021).
Opsi yang pertama, papar Desra, paling mungkin dilakukan adalah berikan kesempatan untuk dilakukan PCR kepada atlet Indonesia dan tim pendukung pada hari ini, secepatnya dan dengan hasil yang segera.
"Kedua, kita lihat hasilnya apa. Apapun hasilnya tentu kita akan menghormati karena itu fakta dan dalam kaitan ini kalau memang, karena pemain dan pendukung juga sudah berinteraksi dengan banyak atlet dari banyak negara di lapangan, tentunya perlu dipertimbangkan juga All England ini dihentikan sementara," ucapnya.
"Dihentikan sementara semua pertandingan untuk memberikan kesempatan isolasi mandiri, jadi semua diberikan perlakukan yang sama. Setelah 10 hari dimulai lagi pertandingan itu, ini yang pernah dilakukan dalam Australian Open," papar Desra.
Opsi ketiga, jelas Desra, jika memang angka positif dialami atlet, maupun pendukung cukup besar, All England 2021 dihentikan saja. "Tidak ada urgencynya juga, mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk dari Indonesia," tukasnya.
Desra menuturkan, dia melakukan komunikasi dengan Sarah Cook, yang merupakan Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris. Dalam komunikasi, Desra mengatakan, dia menegaskan pentingnya tidak ada diskriminasi, tidak adanya pembedaan dan pentingnya transparansi.
"Dia (Sarah) menjanjikan untuk segera melakukan tindak lanjut dan meminta data rincian pesawat, tanggal ketibaan, tanggal PCR dan juga nama, ataupun identitas pemain lain yang ditengarai berada di dalam satu pesawat. Sarah juga memahami kalau memang ada persepsi yang dianggap sebagai perlakuan yang tidak setara kepada atlet kita," ujarnya.
"Dalam kaitan ini, tadi saya juga sudah sampaikan opsi-opsi yang bisa diambil. Intinya, prinsip dari Indonesia adalah tidak ada diskriminasi, tidak ada perlakukan tidak adil dan ada transprasi," sambungnya saat menggelar jumpa pers virtual pada Kamis (18/3/2021).
Opsi yang pertama, papar Desra, paling mungkin dilakukan adalah berikan kesempatan untuk dilakukan PCR kepada atlet Indonesia dan tim pendukung pada hari ini, secepatnya dan dengan hasil yang segera.
Baca Juga
"Kedua, kita lihat hasilnya apa. Apapun hasilnya tentu kita akan menghormati karena itu fakta dan dalam kaitan ini kalau memang, karena pemain dan pendukung juga sudah berinteraksi dengan banyak atlet dari banyak negara di lapangan, tentunya perlu dipertimbangkan juga All England ini dihentikan sementara," ucapnya.
"Dihentikan sementara semua pertandingan untuk memberikan kesempatan isolasi mandiri, jadi semua diberikan perlakukan yang sama. Setelah 10 hari dimulai lagi pertandingan itu, ini yang pernah dilakukan dalam Australian Open," papar Desra.
Opsi ketiga, jelas Desra, jika memang angka positif dialami atlet, maupun pendukung cukup besar, All England 2021 dihentikan saja. "Tidak ada urgencynya juga, mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk dari Indonesia," tukasnya.
Baca Juga
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda