Dihina dan Diancam, Bodyguard Erdogan Bunuh Diri
Kamis, 18 Maret 2021 - 08:29 WIB
ANKARA - Seorang petugas keamanan yang bekerja di unit perlindungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan bunuh diri. Bodyguard presiden itu meninggalkan catatan yang mengatakan bahwa dia telah menghadapi penghinaan dan ancaman lantaran pekerajaannya.
Surat kabar Cumhuriyet mengidentifikasi bodyguard Erdogan yang bunuh diri bernama Mehmet Ali Bulut.
Kematiannya diputuskan sebagai bunuh diri setelah rekan-rekannya menemukan catatan ketika mereka menemukan jasad korban di apartemennya setelah dia tidak muncul di tempat kerja dan teleponnya dimatikan.
“Saya berharap Anda telah memperlakukan karyawan Anda dengan baik dan menanyakan kabar mereka. Pasti yang terbaik adalah yang Anda lakukan untuk menghina personel Anda, mengancam mereka, memecat mereka, mempermalukan mereka dan menjadikan mereka pembohong,” tulis Bulut dalam catatan bunuh dirinya, yang diterjemahkan surat kabar Ahval, Kamis (18/3/2021).
“Setiap orang memiliki harga dirinya, dan saya tidak tahan dengan kata-kata itu,” kata Bulut.
Bulut sekarang menjadi petugas ketiga yang melakukan bunuh diri tahun ini, setelah dua petugas lainnya yang diidentifikasi sebagai Halil Akkaya dan Ethem Dağdeviren bunuh diri awal tahun ini.
“Anak-anak ini, pada puncak kehidupan mereka, ingin menjadi petugas polisi, dan kemudian mereka bunuh diri. Apa yang mendorong mereka untuk menyerah pada hidup mereka sendiri?," tulis Ahval mengutip Murat Bakan, wakil dari oposisi utama Partai Rakyat Republik yang mengajukan penyelidikan ke parlemen setelah kasus bunuh diri para petugas tersebut.
Surat kabar Cumhuriyet mengidentifikasi bodyguard Erdogan yang bunuh diri bernama Mehmet Ali Bulut.
Kematiannya diputuskan sebagai bunuh diri setelah rekan-rekannya menemukan catatan ketika mereka menemukan jasad korban di apartemennya setelah dia tidak muncul di tempat kerja dan teleponnya dimatikan.
“Saya berharap Anda telah memperlakukan karyawan Anda dengan baik dan menanyakan kabar mereka. Pasti yang terbaik adalah yang Anda lakukan untuk menghina personel Anda, mengancam mereka, memecat mereka, mempermalukan mereka dan menjadikan mereka pembohong,” tulis Bulut dalam catatan bunuh dirinya, yang diterjemahkan surat kabar Ahval, Kamis (18/3/2021).
“Setiap orang memiliki harga dirinya, dan saya tidak tahan dengan kata-kata itu,” kata Bulut.
Bulut sekarang menjadi petugas ketiga yang melakukan bunuh diri tahun ini, setelah dua petugas lainnya yang diidentifikasi sebagai Halil Akkaya dan Ethem Dağdeviren bunuh diri awal tahun ini.
“Anak-anak ini, pada puncak kehidupan mereka, ingin menjadi petugas polisi, dan kemudian mereka bunuh diri. Apa yang mendorong mereka untuk menyerah pada hidup mereka sendiri?," tulis Ahval mengutip Murat Bakan, wakil dari oposisi utama Partai Rakyat Republik yang mengajukan penyelidikan ke parlemen setelah kasus bunuh diri para petugas tersebut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda