Junta Myanmar Curigai Yayasan Soros Danai Kelompok Anti Kudeta
Selasa, 16 Maret 2021 - 17:10 WIB
YANGON - Pihak berwenang Myanmar telah menahan seorang pejabat dari sebuah yayasan yang terkait dengan miliarder dermawan George Soros . Mereka kini sedang mencari 11 karyawan lainnya atas kecurigaan bahwa kelompok tersebut memberikan dana kepada penentang kudeta 1 Februari . Demikian laporan media pemerintah.
Para penentang pemerintahan militer meluncurkan gerakan pembangkangan sipil (CDM) untuk menekan para jenderal agar membatalkan kudeta mereka, pembebasan pemimpin pemerintah yang ditahan Aung San Suu Kyi dan mengakui kemenangan partainya dalam pemilu pada 8 November lalu.
Militer telah menanggapinya dengan tindakan keras terhadap aksi protes pro-demokrasi, menewaskan lebih dari 180 orang selama beberapa minggu, kata sebuah kelompok hak asasi manusia, saat mengambil tindakan hukum terhadap Suu Kyi dan lainnya.
Surat kabar Global New Light of Myanmar, yang telah bertahun-tahun menjadi corong militer, mengatakan organisasi Open Society Myanmar (OSM) mentransfer dana tanpa meminta izin dari Departemen Manajemen Valuta Asing.
"Kelompok itu kemudian menukar USD1,4 juta ke mata uang kyat Myanmar tanpa mengikuti aturan dan regulasi yang diperlukan," kata surat kabar itu yang dinukil Reuters, Selasa (16/3/2021).
Kemudian munding bahwa organisasi non-pemerintah tak dikenal memberikan bantuan tunai untuk gerakan CDM.
Surat kabar itu mengatakan petugas keuangan Open Society Myanmar, Phyu Pa Pa Thaw, telah diinterogasi sejak Jumat lalu tentang arus kas yang masuk ke dalam gerakan CDM.
"Pihak berwenang sedang mencari 11 karyawan OSM lainnya untuk menginterogasi mereka," tambahnya.
Para penentang pemerintahan militer meluncurkan gerakan pembangkangan sipil (CDM) untuk menekan para jenderal agar membatalkan kudeta mereka, pembebasan pemimpin pemerintah yang ditahan Aung San Suu Kyi dan mengakui kemenangan partainya dalam pemilu pada 8 November lalu.
Militer telah menanggapinya dengan tindakan keras terhadap aksi protes pro-demokrasi, menewaskan lebih dari 180 orang selama beberapa minggu, kata sebuah kelompok hak asasi manusia, saat mengambil tindakan hukum terhadap Suu Kyi dan lainnya.
Surat kabar Global New Light of Myanmar, yang telah bertahun-tahun menjadi corong militer, mengatakan organisasi Open Society Myanmar (OSM) mentransfer dana tanpa meminta izin dari Departemen Manajemen Valuta Asing.
"Kelompok itu kemudian menukar USD1,4 juta ke mata uang kyat Myanmar tanpa mengikuti aturan dan regulasi yang diperlukan," kata surat kabar itu yang dinukil Reuters, Selasa (16/3/2021).
Kemudian munding bahwa organisasi non-pemerintah tak dikenal memberikan bantuan tunai untuk gerakan CDM.
Baca Juga
Surat kabar itu mengatakan petugas keuangan Open Society Myanmar, Phyu Pa Pa Thaw, telah diinterogasi sejak Jumat lalu tentang arus kas yang masuk ke dalam gerakan CDM.
"Pihak berwenang sedang mencari 11 karyawan OSM lainnya untuk menginterogasi mereka," tambahnya.
tulis komentar anda