Kasus Pembekuan Darah, Kuartet Eropa Tunda Peluncuran Vaksin AstraZeneca
Selasa, 16 Maret 2021 - 14:29 WIB
BRUSSELS - Empat negara Eropa yaitu Spanyol , Jerman , Prancis , dan Italia menghentikan sementara peluncuran vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca karena sejumlah kecil masalah pembekuan darah. Keputusan ini bertentangan dengan saran badan medis internasional di saat gelombang ketiga pandemi menjulang di seluruh benua.
Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengumumkan penggunaan vaksin AstraZeneca akan dihentikan selama dua minggu. Pengumuman itu disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi nasional pada Senin.
"Ini adalah penangguhan sementara dan pencegahan sampai risikonya dapat dievaluasi oleh European Medicines Agency," katanya seperti dikutip dari CNN, Selasa (16/3/2021).
Langkah yang sama juga diambil oleh Jerman meski pada awalnya membela keamanan dari vaksin tersebut. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa negara itu akan menjeda inokulasi sebagai tindakan pencegahan, menyusul laporan dari beberapa kasus pembekuan darah pada orang yang divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca di Denmark dan Norwegia.
Prancis dan Italia juga menghentikan peluncuran vaksin mereka pada Senin, menunggu tinjauan dari regulator obat-obatan Uni Eropa (UE), European Medicines Agency (EMA), meskipun badan tersebut kemudian menegaskan kembali nasihatnya bahwa negara-negara untuk tetap meluncurkan vaksinasi tersebut.
"Kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan berharap dapat melanjutkannya dengan cepat jika saran EMA mengizinkannya," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada konferensi pers Senin.
Penangguhan itu terjadi beberapa jam setelah jaksa di Italia utara memerintahkan sejumlah vaksin untuk disita, mengutip seorang pria yang jatuh sakit dan meninggal setelah disuntik. Badan obat-obatan Italia juga menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan sementara, sebelum pertemuan EMA, badan obat-obatan Italia AIFA mengumumkan pada Senin ini.
Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia telah menjadi negara Eropa terbaru yang menghentikan sementara peluncuran vaksin. Sebagian besar Eropa kini telah menghentikan vaksinasi untuk sementara waktu, menyusul kematian seorang wanita di Denmark yang belum dikaitkan dengan vaksin. Kematian lain juga dilaporkan di Norwegia pada hari Senin, bersama dengan beberapa kasus non-fatal di kedua negara.
Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengumumkan penggunaan vaksin AstraZeneca akan dihentikan selama dua minggu. Pengumuman itu disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi nasional pada Senin.
"Ini adalah penangguhan sementara dan pencegahan sampai risikonya dapat dievaluasi oleh European Medicines Agency," katanya seperti dikutip dari CNN, Selasa (16/3/2021).
Langkah yang sama juga diambil oleh Jerman meski pada awalnya membela keamanan dari vaksin tersebut. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa negara itu akan menjeda inokulasi sebagai tindakan pencegahan, menyusul laporan dari beberapa kasus pembekuan darah pada orang yang divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca di Denmark dan Norwegia.
Prancis dan Italia juga menghentikan peluncuran vaksin mereka pada Senin, menunggu tinjauan dari regulator obat-obatan Uni Eropa (UE), European Medicines Agency (EMA), meskipun badan tersebut kemudian menegaskan kembali nasihatnya bahwa negara-negara untuk tetap meluncurkan vaksinasi tersebut.
"Kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan berharap dapat melanjutkannya dengan cepat jika saran EMA mengizinkannya," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada konferensi pers Senin.
Penangguhan itu terjadi beberapa jam setelah jaksa di Italia utara memerintahkan sejumlah vaksin untuk disita, mengutip seorang pria yang jatuh sakit dan meninggal setelah disuntik. Badan obat-obatan Italia juga menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan sementara, sebelum pertemuan EMA, badan obat-obatan Italia AIFA mengumumkan pada Senin ini.
Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia telah menjadi negara Eropa terbaru yang menghentikan sementara peluncuran vaksin. Sebagian besar Eropa kini telah menghentikan vaksinasi untuk sementara waktu, menyusul kematian seorang wanita di Denmark yang belum dikaitkan dengan vaksin. Kematian lain juga dilaporkan di Norwegia pada hari Senin, bersama dengan beberapa kasus non-fatal di kedua negara.
tulis komentar anda