Pakistan Marah karena AS Jual Rudal Canggih ke India

Sabtu, 18 April 2020 - 10:33 WIB
Rudal AGM-84L Harpoon Block II Amerika Serikat. Foto/Defence Talk
ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan menyuarkan kemarahannya atas persetujuan pemerintah Donald Trump untuk menjual sistem rudal canggih Amerika Serikat (AS) kepada India. Islamabad berpendapat penjualan senjata oleh Washington itu akan mengacaukan situasi yang sudah bergejolak di Asia Selatan.

Departemen Luar Negeri Amerika pada Selasa lalu memberikan persetujuan untuk menjual 10 rudal AGM-84L Harpoon Block II, 16 unit torpedo MK 54 dan peralatan terkait ke New Delhi.

Nilai kesepekatan penjualan paket senjata itu mencapai USD155 juta. Meski demikian, persetujuan ini masih perlu restu dari Kongres Amerika.

"Pakistan telah mengutarakan keprihatinannya mengenai penjualan senjata canggih ke India, yang selanjutnya akan membuat wilayah ini tidak stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Aisha Farooqui dalam konferensi pers mingguan.

Farooqui, dalam menanggapi pertanyaan Voice of America (VoA), mengatakan kesepakatan itu sangat mengganggu pada saat upaya global difokuskan pada memerangi pandemi virus corona baru, COVID-19. (Baca: AS Setuju Jual Rudal dan Torpedo Senilai Rp2,4 Triliun ke India )



"Ada kemungkinan besar India melakukan operasi 'bendera palsu' ketika upaya global diarahkan untuk memerangi pandemi," ujarnya, yang dilansir Sabtu (18/4/2020).

Ketegangan Memanas

Ketegangan militer antara Pakistan dengan India—dua negara yang sama-sama bersenjata nuklir—terus memanas. Kedua pihak baru-baru ini terlibat pertempuran singkat di wilayah perbatasan di Kashmir.

Pakistan telah berulang kali menuduh angkatan bersenjata New Delhi melakukan operasi militan palsu di sisi perbatasan India. Pakistan menuduh India menggunakan dalih memerangi kelompok militan sebagai alasan untuk melancarkan serangan militer lintas perbatasan terhadap Pakistan. India membantah tuduhan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More