98 Tewas dalam Ledakan di Pangkalan Militer Guinea Ekuatorial

Selasa, 09 Maret 2021 - 16:27 WIB


Kebakaran di dekat gudang senjata di Pangkalan Militer Nkoantoma di kota itu diyakini telah menyebabkan ledakan tersebut.

Presiden Teodoro Obiang Nguema, ayah wakil presiden, menyebut ledakan itu sebagai kelalaian dan kurangnya perhatian terkait penanganan dinamit.

"Depot-depot yang menyimpan bahan peledak terbakar ketika tetangga di pertanian terdekat menyalakan api, dan api menyebar ke barak," katanya.

Dia mengatakan ledakan itu telah merusak hampir semua rumah dan bangunan di Bata, sebuah kota dengan lebih dari 200.000 penduduk, menambahkan bahwa dia telah memerintahkan penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban mereka.

Rumah sakit di kota itu kewalahan merawat pasien dan meminta donor darah.



Obiang Nguema telah memerintah Guinea Ekuatorial - bekas koloni Spanyol - sejak 1979, menjadi presiden Afrika tertua yang tetap menjabat.

Negara penghasil minyak itu berada di bawah tekanan ekonomi, menghadapi guncangan ganda karena pandemi virus Corona dan penurunan harga minyak mentah, yang menyumbang sekitar tiga perempat dari pendapatannya.

"Menyusul ledakan dahsyat di Bata kemarin...Spanyol akan melanjutkan pengiriman segera pengiriman bantuan kemanusiaan," tweet Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More