Rusia Tunggu Bantuan AS Saat Kasus Virus Corona Turun
Selasa, 19 Mei 2020 - 05:01 WIB
MOSKOW - Rusia menunggu bantuan medis dari Amerika Serikat (AS) saat terjadi penurunan kasus harian ke level terendah sejak 1 Mei.
Namun Rusia yang memiliki 290.678 kasus itu menyatakan situasinya masih sulit setelah para pejabat melaporkan 8.926 kasus baru corona. Rusia memiliki kasus corona terbesar kedua di dunia setelah AS.
Ini menandai hari ketiga berturut-turut jumlah kasus baru di bawah 10.000. “Moskow saat ini berupaya mendapatkan pasokan bantuan medis timbal-balik dari AS untuk membantu memerangi virus corona,” papar Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Ryabkov.
Menlu AS Mike Pompeo menyatakan Washington mengirim beberapa alat tes dan ventilator medis ke Rusia untuk membantu Moskow menghadapi krisis corona. Peralatan itu kini sedang dalam perjalanan.
Meski Rusia mengirim sejumlah ventilator medis buatan Rusia ke AS pada awal April, para pejabat AS menyatakan alat-alat itu tidak diperlukan pada akhirnya.
Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin yang terjangkit corona bulan lalu menyatakan situasi telah membaik dan banyak pasien telah keluar dari rumah sakit.
“Situasi masih sulit, tapi kami dapat mengatakan kami telah dapat menghentikan pertumbuhan tingkat infeksi. Dinamikanya positif, menurut perkiraan paling cermat,” kata dia saat konferensi video. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Moskow dan wilayah lain di Rusia memasuki pekan kedelapan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun Mishustin menyatakan 27 wilayah telah aman untuk mulai melonggarkan pembatasan secara bertahap.
Korban meninggal akibat corona di Rusia mencapai 2.722, setelah bertambah 91 orang pada Senin (18/5). (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
Namun Rusia yang memiliki 290.678 kasus itu menyatakan situasinya masih sulit setelah para pejabat melaporkan 8.926 kasus baru corona. Rusia memiliki kasus corona terbesar kedua di dunia setelah AS.
Ini menandai hari ketiga berturut-turut jumlah kasus baru di bawah 10.000. “Moskow saat ini berupaya mendapatkan pasokan bantuan medis timbal-balik dari AS untuk membantu memerangi virus corona,” papar Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Ryabkov.
Menlu AS Mike Pompeo menyatakan Washington mengirim beberapa alat tes dan ventilator medis ke Rusia untuk membantu Moskow menghadapi krisis corona. Peralatan itu kini sedang dalam perjalanan.
Meski Rusia mengirim sejumlah ventilator medis buatan Rusia ke AS pada awal April, para pejabat AS menyatakan alat-alat itu tidak diperlukan pada akhirnya.
Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin yang terjangkit corona bulan lalu menyatakan situasi telah membaik dan banyak pasien telah keluar dari rumah sakit.
“Situasi masih sulit, tapi kami dapat mengatakan kami telah dapat menghentikan pertumbuhan tingkat infeksi. Dinamikanya positif, menurut perkiraan paling cermat,” kata dia saat konferensi video. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Moskow dan wilayah lain di Rusia memasuki pekan kedelapan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun Mishustin menyatakan 27 wilayah telah aman untuk mulai melonggarkan pembatasan secara bertahap.
Korban meninggal akibat corona di Rusia mencapai 2.722, setelah bertambah 91 orang pada Senin (18/5). (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda