Iran Gagalkan Upaya Pembajakan Pesawat, Ada Keterlibatan Pihak Luar
Jum'at, 05 Maret 2021 - 20:05 WIB
Maskapai Iran Air menjadi target upaya pembajakan pesawat yang gagal. Foto/iran front page
TEHERAN - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah berhasil menggagalkan upaya pembajakan satu pesawat penumpang pada Kamis (4/3) malam.
Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (5/3), IRGC mengatakan penerbangan dari kota Ahvaz di barat daya Iran, ke kota barat laut Mashhad adalah target pembajakan sekitar pukul 10:10 malam.
Identitas tersangka pembajak belum diungkapkan oleh otoritas keamanan Iran.
“Pembajak berusaha mengalihkan pesawat Iran Air ke salah satu negara-negara Teluk Persia sebelum unit keamanan udara IRGC disiagakan,” ungkap pernyataan IRGC.
Pesawat kemudian melakukan pendaratan darurat di kota Isfahan, Iran bagian tengah.
Lihat infografis: Jerman Akan Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan
“Tidak ada yang terluka dalam insiden itu dan semua penumpang dievakuasi dengan aman ke pesawat lain di Bandara Isfahan,” papar pernyataan IRGC.
Sumber mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa masalah tersebut sedang diselidiki dan ada kemungkinan "keterlibatan pihak luar".
Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (5/3), IRGC mengatakan penerbangan dari kota Ahvaz di barat daya Iran, ke kota barat laut Mashhad adalah target pembajakan sekitar pukul 10:10 malam.
Identitas tersangka pembajak belum diungkapkan oleh otoritas keamanan Iran.
“Pembajak berusaha mengalihkan pesawat Iran Air ke salah satu negara-negara Teluk Persia sebelum unit keamanan udara IRGC disiagakan,” ungkap pernyataan IRGC.
Pesawat kemudian melakukan pendaratan darurat di kota Isfahan, Iran bagian tengah.
Lihat infografis: Jerman Akan Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan
“Tidak ada yang terluka dalam insiden itu dan semua penumpang dievakuasi dengan aman ke pesawat lain di Bandara Isfahan,” papar pernyataan IRGC.
Sumber mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa masalah tersebut sedang diselidiki dan ada kemungkinan "keterlibatan pihak luar".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda